EDUKASI PENGOLAHAN KULIT KOPI PADA PETANI KOPI DI SUBAK ABIAN WANASARI KENJUNG DESA CATUR
COFFEE HUSK PROCESSING EDUCATION ON COFFEE FARMERS AT SUBAK ABIAN WANASARI KENJUNG, CATUR VILLAGE
Abstract
Cita rasa kopi Kintamani yang khas telah terkenal sampai dengan ke mancanegara. Budidaya kopi di Kecamatan Kintamani umumnya diintegrasikan dengan sapi Bali. Pengolahan buah kopi menghasilkan sekitar 65 % biji kopi dan 35 % limbah kulit kopi. Untuk mendukung penerapan integrasi tanaman-ternak dengan konsep tanpa limbah, maka limbah kulit kopi ini dapat diolah lagi menjadi produk pangan maupun produk pakan ternak. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap petani kopi arabika anggota Subak Abian Wanasari Kenjung Desa Catur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali sebanyak 20 orang terhadap integrasi tanaman kopi dengan sapi Bali dengan konsep tanpa limbah. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dimulai dari pendampingan kepada petani untuk berkumpul di UPP Catur Paramitha, pemberian kuesioner pretest, pemaparan materi mempergunakan powerpoint tentang pentingnya integrasi tanaman-ternak, dampak pengolahan limbah kulit kopi pada lingkungan dan peningkatan pendapatan petani, diakhiri dengan sesi tanya jawab, posttest, dan menunjukkan produk-produk pangan dan pakan yang berasal dari pengolahan limbah kulit kopi. Hasil yang diharapkan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah petani konsisten menerapkan integrasi tanaman-ternak serta diolahnya limbah kulit kopi sebagai produk pangan dan pakan untuk meningkatkan pendapatan.
Kata kunci: Integrasi tanaman-ternak, pengolahan kulit kopi, tanpa limbah
ABSTRACT
The distinctive taste of Kintamani coffee has been known to foreign countries. Coffee cultivation in Kintamani District is generally integrated with Bali cattle. Processing of coffee cherries produces about 65% of coffee beans and 35% of coffee husk waste. To support the application of plant-livestock integration with the concept of zero waste, this coffee husk waste can be reprocessed into food and feed products. The purpose of this service activity is to increase the knowledge and attitudes of Arabica coffee farmers, members of Subak Abian Wanasari Kenjung, Catur Village, Kintamani District, Bangli Regency, Bali Province, which amounted to 38 people towards the integration of coffee plants with Bali cattle with zero waste concept. The method of implementing this community service activity begins from mentoring farmers to gather at the UPP Catur Paramitha, giving pretest questionnaires, presenting material using powerpoints about the importance of plant-livestock integration, the impact of processing coffee husk waste on the environment and increasing farmers' income, ending with a question and answer session, posttest, and show food and feed products that come from coffee husk waste processing. The expected result of this community service activity is that farmers consistently apply plant-livestock integration and the processing of coffee husk waste as food and feed products to increase income.
Keywords: Plant-livestock integration, coffee husk processing, zero waste
Downloads
References
[2] BPS Provinsi Bali. 2020. Produksi Kopi Arabika Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali (Ton), 2018-2020. Badan Pusat Statistik Provinsi Bali.
[3] BPS Kabupaten Bangli. 2020. Kecamatan Kintamani Dalam Angka 2020. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangli.
[4] Salamanca AN, Dwisasanti JR, Turner-Walker S. 2013. Assessment ofadaptation needs, policies and priorities: cases from Indonesian islands. Adaptation Knowledge Platform, Partner Report Series No.11. Bangkok (TH): Stockholm Environment Institute.
[5] Abdullah, M. R. (2016). Rusuami Arjuna Eco-Housing dengan Pendekatan Zero Waste Concept. Jurnal Reka Karsa, (1), 1–11. Retrieved from http://www.ars.itenas.ac.id/repository/index.php/repository-ta/article/view/85
[6] Suporahardjo. 2005. Manajemen Kolaborasi. Pustaka LATIN. Bogor.
[7] Sari, M.T dan Daryanto. 2021. Edukasi Lansia Sehat Dan Bahagia (SMART) Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Puskesmas Tempino Muaro Jambi. Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. No.1 Tahun 2021 Hal: 35-41. ISSN: 2579-6283 E-ISSN: 2655-951X
[8] Harinta YW. 2011. Adopsi Metode Pertanian di Kalangan Petani Di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Agrin. 15 (2): 164-174.
[9] Rahmawati, Mahludin, B., & Bahua, M. I. (2019). Peran Kinerja Penyuluh dan Efektivitas Pelaksanaan Penyuluhan pada Program Intensifikasi Jagung. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 15 (1), 56–70.
[10] Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. PT. Rineka Cipta. Jakarta