http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/issue/feedLOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat2023-08-08T11:27:27+07:00Editorial Board of LOGISTAlogista@fateta.unand.ac.idOpen Journal Systems<p style="text-align: justify;"><img src="/public/site/images/admin/logista-01.jpg" alt=""></p> <p style="text-align: justify;"><strong>LOGISTA: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat</strong> is a scientific journal that covers the community service activities related to agricultural product technology, agricultural engineering, agricultural industrial technology, nutrition and public health, pharmacy, biology, climatology, agroecotechnology, soil science, agricultural cultivation, plant protection, medicine , family and consumers, livestock, fisheries, forestry, conservation, environment, socio-economics, engineering, and entrepreneurship that have been considered and approved by the Editorial boards.</p> <p><strong> </strong></p>http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1213 SOSIALISASI DAN PELATIHAN PEMBUATAN BIOETANOL DARI LIMBAH KULIT PISANG UNTUK MENINGKATKAN KONDISI PEKONOMIAN MASYARAKAT NAGARI KAMBANG BARAT2023-07-11T16:35:42+07:00Mayke Cartikamaykeochantika@gmail.comFerdinal Ferdinalferdinal@hum.unand.ac.idOktavianus Oktavianusoktavianus@hum.unand.ac.id<p style="text-align: justify;">Pelatihan pembuatan bioetanol dari limbah kulit pisang dilakukan untuk membantu masyarakat dalam memanfaatkan limbah rumah tangga. Ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan bahan bakar alternatif. Masyarakat di berbagai tempat mengolah pisang menjadi aneka jenis makanan. Namun kulit pisang mereka buang sebagai limbah. Kegiatan ini merupakan sosialisasi tentang energi terbarukan dan praktek pembuatan energi dari kulit pisang terhadap sejumlah anggota masyarakat Nagari Kambang Barat, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatra Barat. Dari pelatihan ini, masyarakat Nagari Kambang Barat dapat memanfaatkan limbah kulit pisang untuk diolah menjadi bioetanol secara maksimal. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa mereka menganggap kegiatan ini bermanfaat dan menambah pengetahuan serta dapat mengubah pola pikir masyarakat mengenai limbah kulit pisang. Mereka bisa membuat bioetanol dari limbah kulit pisang yang ada di sekitar mereka.</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kata </em></strong><strong><em>k</em></strong><strong><em>unci</em></strong><em>: </em><em>e</em><em>nergi alternatif, </em><em>b</em><em>ioetanol, </em><em>l</em><em>imbah </em><em>k</em><em>ulit </em><em>p</em><em>isang, </em><em>N</em><em>agari Kambang Barat </em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>ABSTRACT</em></strong><em>The use of waste banana peels into bioethanol is carried out to meet the community's need for fuel as an alternative fuel for the people of Nagari Kambang Barat, West Sumatra. The comminity processed bananas into various types of food, but banana peels are thrown away without further processing. This community service activity aims to help people gain knowledge about alternative energy. This service is in the form of socializing renewable energy and then continuing with the practice of making energy from banana peels to a number of community members. The target to be achieved is that the people of Nagari Kambang Barat can make maximum use of banana peel waste. The results obtained indicate that the community considers this activity useful and increases their knowledge and can change people's mindset about banana peel waste. They could make bioethanol from banana peel waste around their homes.</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Keywords</em></strong><em>: alternative energy, bioethanol, banana peel waste, Nagari Kambang Barat</em></p>2023-06-30T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1217 PERBAIKAN KESUBURAN TANAH MELALUI PENGOLAHAN LIMBAH PERTANIAN DI SUBAK TELUN AYAH, BALI2023-07-11T16:35:43+07:00I Nengah Muliartanengahmuliarta@gmail.comDesak Ketut Tristiana Sukmadewitristianasukmadewi@yahoo.comDewa Gede Wiryangga Selanggadewanggaselangga@gmail.comI Gede Kariasaigedekariasa30072001@gmail.comDesak Ayu Diah Prawertidesakdiah420@gmail.comI Komang Adi Parwatakomangadip20@gmail.comI Wayan Landrawayanlandra65@gmail.com<p style="text-align: justify;">Limbah pertanian cenderung dipandang sebagai bahan buangan oleh petani, sehingga sering terbuang percuma dan dibakar. Limbah pertanian yang terbuang pada dasarnya merupakan bahan organik yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Dampaknya petani membutuhkan jumlah pupuk yang lebih banyak untuk meningkatkan produksi, disisi lain petani membuang bahan baku pupuk yang bermanfaat bagi kesuburan dan kesehatan tanah. Keterbatasan pengetahuan petani mengenai kandungan hara makro dan mikro limbah pertanian menyebabkan limbah dibuang dan dibakar. Umumnya petani juga tidak mengetahui metode pengomposan limbah pertanian, khususnya limbah jerami padi. Kondisi ini juga terjadi di kawasan Subak Telun Ayah, Tegalalang, Gianyar. Guna mengatasi permasalahan petani, maka dilakukan penyuluhan atau sosialisasi terkait kandungan limbah dan upaya pengolahan melalui pengomposan. Petani diberikan pengetahuan terkait pengomposan limbah pertanian dengan cepat, mudah dan menghasilkan kompos berkualitas dengan memanfaatkan dekomposer alami (seperti kotoran hewan dan tanah subur). Petani juga diberikan pengetahuan terkait manfaat dari kompos dari limbah pertanian bagi kesuburan tanah. Harapannya petani memiliki pengetahuan terkait pengelolaan limbah pertanian dan mampu memanfaatkannya, sehingga kedepannya mampun mewujudkan pertanian yang ramah lingkungan. </p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kata kunci: </em></strong><em>sosialisasi, limbah pertanian, pengelolaan limbah, kesuburan tanah, Subak</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p style="text-align: justify;"><em>Agricultural waste tends to be seen as a waste material by farmers, so it is often wasted and burned. Agricultural waste that is wasted is basically organic material that contains nutrients needed by plants. As a result, farmers need more fertilizer to increase production, on the other hand, farmers throw away fertilizer raw materials that are beneficial for soil fertility and health. The limited knowledge of farmers regarding the macro and micro nutrient content of agricultural waste causes the waste to be disposed of and burned. Generally, farmers also do not know the method of composting agricultural waste, especially rice straw waste. This condition also occurs in the Subak Telun Ayah area, Tegalalang, Gianyar. In order to overcome farmers' problems, counseling or socialization related to waste content and processing efforts through composting is carried out. Farmers are given knowledge related to composting agricultural waste quickly, easily and to produce quality compost by utilizing natural decomposers (such as animal manure and fertile soil). Farmers are also given knowledge regarding the benefits of compost from agricultural waste for soil fertility. The hope is that farmers have knowledge related to agricultural waste management and are able to use it, so that in the future they are able to realize environmentally friendly agriculture</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong>Keywords</strong><strong>: </strong>socialization, agricultural waste, waste management, soil fertility, Subak</p>2023-06-30T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1218 OPTIMALISASI KADER POSYANDU ASTER DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI RW 02 KELURAHAN REJOSARI KECAMATAN TENAYAN RAYA KOTA PEKANBARU2023-07-11T16:35:44+07:00Rizka Febtrinarizka.febtrina@payungnegeri.ac.idGita Adeliaadelia.gita1710@gmail.comMariska Dita Pratiwivivotiwi657@gmail.comHelsa Muthia Angestimuthiaangestihelsa@gmail.comDewi Marseladewi.marsela.rgt2020@gmail.comAdeliana Adelianaadellubis270@gmail.comAdila Amelia Putriadilaameliaputri@icloud.comPaquita Jafier Herrinpaquitajafierherrin.2tbg@gmail.comChintia Anisa Rahmadhanichintiaannisa11@gmail.com<p style="text-align: justify;"><em>Latar Belakang</em>:<em> World Health Organization</em> (WHO) telah mengusulkan target global penurunan kejadian stunting pada Balita sebesar 40% pada tahun 2025, Namun Angka kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru tahun 2022 terus mengalami peningkatan. <em>Tujuan</em>: Melakukan pengabdian masyarakat berupa optimalisasi pencegahan stunting pada Kader Posyandu di RW 02 Kelurahan Rejosari Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. <em>Metode</em>: Melakukan FGD dengan Kader Posyandu Aster di RW 02 Kelurahan Rejosari Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Desember 2022. <em>Hasil</em>: FGD didapatkan masih ditemukan balita stunting di Posyandu Aster dan dilakukan langkah pencegahan berupa pemberian edukasi pada kader dan pembuatan mading stunting di Posyandu Aster.</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kata kunci: </em></strong><em>stunting, edukasi, kader</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p style="text-align: justify;"><em>Background: By 2025, the World Health Organization (WHO) wants to see a 40% decrease in the prevalence of stunting in children under five. However, in 2022, there were more stunting incidents at the Rejosari Health Center's working region in Pekanbaru City. Optimizing stunting prevention for Posyandu Cadres in RW 02 Rejosari Village, Tenayan Raya District, Pekanbaru City, Riau Province is the purpose of this act of community service. Using FGDs with Aster Posyandu Cadres in Tenayan Raya District, RW 02, Rejosari Village, Pekanbaru City, Riau Province. This action took place in December 2022. Results: FGD revealed that stunting toddlers were still present at Aster Posyandu; hence, preventive interventions such as education were implemented.</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Keywords: </em></strong><em>stunting, education, cadres</em></p>2023-06-30T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1230 TEKNOLOGI BIOPORI: SOLUSI KAWASAN RAWAN GENANGAN DAN EDUWISATA DI DESA WISATA ALAM SUNGAI MESJID KOTA DUMAI2023-07-11T16:35:45+07:00Atria Martinaatria.martina@lecturer.unri.ac.idWahyu Lestariatria.martina@lecturer.unri.ac.idTetty Marta Lindaatria.martina@lecturer.unri.ac.idNinik Nihayatul Wahibahatria.martina@lecturer.unri.ac.idVanda Julita Julitaatria.martina@lecturer.unri.ac.id<p style="text-align: justify;">Desa Sungai Mesjid memiliki keindahan alam dan budaya Melayu yang masih terjaga. Pembentukan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Alam Sungai Mesjid membuat potensi Desa sebagai desa ekowisata mulai dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Peningkatan pembangunan di Dumai membuat berkurangnya daerah resapan air serta penanggulangan sampah yang kurang baik turut memberi dampak tergenangnya beberapa daerah di Desa ini. Masyarakat berkeinginan mewujudkan desa yang hijau minim dari sampah dan genangan air jika hujan namun terkendala dengan pengetahuan dan biaya. Edukasi dan pemberdayaan masyarakat dengan pembuatan biopori sebagai resapan air dan penghasil kompos akan dapat mengurangi genangan air hujan dan mengatasi sampah organik. Metode penerapan kegiatan berupa presentasi, diskusi kelompok, praktek pembuatan lubang biopori, pemberian peralatan serta monitoring keberlanjutan pasca kegiatan. Selama kegiatan pelatihan terlihat adanya motivasi dan kesadaran masyarakat akan manfaat biopori. Pembuatan biopori tetap berlanjut pasca kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat secara mandiri dan menjadikan teknologi pembuatan biopori sebagai salah satu paket eduwisata Desa Alam Sungai Masjid, sebagai upaya edukasi kepada masyarakat luas dan daya tarik wisata.</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kata kunci</em></strong><em>: biopori, desa wisata, eduwisata, genangan, kompos</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p style="text-align: justify;"><em>Sungai Mesjid has wonderful scenery and Malay culture that are still preserved. The development of the Alam Sungai Mesjid Tourism Awareness Community (POKDARWIS) made the potential of the village as an ecotourism in order to improve the community’s economy during the Covid-19 pandemic. The increase in recent development in Dumai has reduced water catchment areas and poor waste management, and also impacted the inundation of several areas in this village. The community wants to create a green village where is minimal from garbage and puddles when rain falls, but it is constrained by knowledge and costs. Education and empowerment of society by making biopore as a water catchment and producing compost will be able to reduce rainwater puddles and overcome organic waste. The method of implementing the activity is a presentation, group discussion, practice of making biopore holes, provision of equipment and post-activity monitoring of sustainability. During the training activities, it was seen there were motivation and public awareness of benefits biopore. The development of biopore continues after the activities carried out by the community independently and makes biopore technology as one of the edutourism packages of Alam Sungai Masjid Village, as an educational effort to wider community and tourist attraction.</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Keywords</em></strong><em>:</em> <em>biopore, tourism village, edutourism, puddle, compost</em></p>2023-06-30T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1231 PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS PETANI MILENIAL2023-07-11T16:35:45+07:00Reny Sukmawanirenysukmawani@ummi.ac.idEndang Tri Astutiningsihend.end2016@ummi.ac.idAmalia Nur Millaamalia.nurmilla@ummi.ac.idNeneng Kartika Rininenengkartikarini@ummi.ac.idSistiana Windyarianiwindyariani@gmail.comAndri Moewashi IHandrimoewashi@gmail.com<p style="text-align: justify;">Pelatihan peningkatan kapasitas petani milenial dilaksanakan dalam bentuk Pendidikan dan latihan (diklat) yang terangkum dalam kegiatan diklat <em>capacity building</em> bagi petani milenial. Tujuannya adalah untuk (1) menyiapkan petani milenial yang mampu menjadi agen perubahan yang berdaya dan mampu memberdayakan potensi sumberdaya yang ada dimasyarakat; (2) meningkatkan kapasitas petani milenial secara individu dan organisasi dalam mencapai tujuan dan (3) terciptanya kelompok petani milenial yang sehat, tangguh dan mandiri. Diklat CB dilaksanakan melalui bimbingan teknis pada 7 (tujuh) kegiatan bimbingan melalui pendekatan partisipatif. Hasil kegiatan menunjukan bahwa indikator kesatu dan kedua telah tercapai 100%, sedangkan indicator yang ketiga mencapai 79,06% dari target 80%. Berdasarkan hal tersebut masih perlu dilakukan monitoring serta evaluasi pada rencana tindak lanjut yang masih dilaksanakan oleh peserta diklat sehingga semua indicator dapat tercapai.</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kata kunci: </em></strong><em>petani, milenial, pelatihan, kapasitas</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p style="text-align: justify;"><em>Millennial farmer capacity building training is carried out in the form of education and training which is summarized in capacity building training activities for millennial farmers. The objectives are to (1) prepare millennial farmers who are able to become agents of change who are empowered and able to empower the potential of existing resources in the community; (2) increasing the capacity of millennial farmers individually and in organizations to achieve goals and (3) creating a healthy, resilient and independent group of millennial farmers. CB training is carried out through technical guidance on 7 (seven) guidance activities through a participatory approach. The results of the activity show that the first and second indicators have been achieved 100%, while the third indicator has reached 79.06% of the 80% target. Based on this, it is still necessary to monitor and evaluate the follow-up plan that is still being implemented by the training participants so that all indicators can be achieved</em><em>up plan that is still being carried out by the training participants so that all indicators can be achieved in accordance with the target, which means that the objectives of the activity are achieved.</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Keywords</em></strong><em>: farmer, millennial, training, capacity</em></p>2023-06-30T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1245 PENDAMPINGAN PROSES PEMBUATAN GULA SEMUT DI DESA BESAN2023-07-11T16:35:46+07:00Ni Luh Putu Sarianiputusariani@undiknas.ac.idNi Nyoman Trias Widianitriaswidiani@gmail.comAnak Agung Gde Alit Wiradyatmikaagungwiradyatmika@undiknas.ac.idNi Nengah Rupadi Kertiriasihrupadikertiriasih@undiknas.ac.id<p style="text-align: justify;">Desa Besan merupakan salah satu desa yang memiliki potensi dalam menghasilkan produk gula semut yang terkenal memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan. Namun, minimnya peralatan dan pengetahuan dalam proses pembuatan produk gula semut di desa Besan menjadi kendala yang memerlukan perhatian khusus. Dengan adanya program pendampingan pembuatan gula semut akan sangat membantu peningkatan kualitas dan kuantitas produk gula semut yang dihasilkan. Inilah yang menjadi alasan pendorong pengabdian pada masyarakat tentang pendampingan proses pembuatan gula semut. Kegiatan yang dilakukan yaitu pendampingan pengolahan nira kelapa menjadi gula semut menggunakan alat yang memadai dengan sasaran pelaku UMKM gula semut di Desa Besan. Metode yang diterapkan dalam kegiatan pendampingan ini yaitu penyuluhan, pelatihan, pendampingan dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini yaitu pelaku UMKM menjadi paham mengenai pembuatan gula semut dengan menggunakan peralatan yang memadai. Hal ini dapat dilihat dari kuisioner yang diisi oleh pelaku UMKM menunjukkan adanya peningkatan pemahaman mengenai pembuatan gula semut. Dengan adanya program pendampingan ini, diharapkan pelaku UMKM gula semut dapat mempublikasikannya ke masyarakat luas.</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kata kunci: </em></strong><em>gula semut, gula aren, nira kelapa</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>ABSTRACT </em></strong></p> <p style="text-align: justify;"><em>Besan Village is one of the villages that has the potential to produce ant sugar which is known to have good benefits for health. However, the lack of equipment and knowledge in the process of making ant sugar products in Besan village is an obstacle that requires special attention. With the assistance program for making ant sugar, it will greatly help improve the quality and quantity of the ant sugar products produced. This is the reason behind the community service regarding assisting the process of making ant sugar. The activities carried out are assisting in the processing of coconut sap into ant sugar using adequate tools targeting ant sugar MSME actors in Besan Village. The methods applied in this mentoring activity are counseling, training, mentoring and evaluation. The result of this activity is that MSME actors understand the manufacture of ant sugar using adequate equipment. This can be seen from the questionnaire filled out by MSME actors showing an increased understanding of the manufacture of ant sugar. With this assistance program, it is hoped that MSME actors in ant sugar can publish it to the wider community.</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Keywords: </em></strong><em>ant sugar, palm sugar, coconut sap</em></p>2023-06-30T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1259 SOSIALISASI MENGENAI PEMASARAN KUE BOLU DESA PENGLUMBARAN MELALUI E-COMMERCE2023-07-11T16:35:47+07:00Nathania Della Rossanthaniadr@gmail.comNi Ketut Anjaninthaniadr@gmail.com<p style="text-align: justify;">E-commerce adalah sebuah lapak online yang menggambarkan proses pembelian dan penjualan melalui jaringan internet. Ditengah persaingan usaha yang semakin ketat, e-commerce adalah salah satu solusi untuk mengembangkan usaha, terutama UMKM. Adapun tujuan dari memberikan sosialisasi memanfaatkan ecommerce sebagai media pemasaran adalah agar UMKM kue bolu yang ada di Banjar Dinas Tigas Kawan Desa Penglumbaran dapat berkembang dan mengalami peningkatan dalam penjualan. Metode yang digunakan adalah metode diskusi dan tanya jawab antar narasumber dengan audience. Hasil program kerja menunjukkan bahwa : 1. Ecommerce yang banyak dipakai oleh penduduk Indonesia adalah Shopee Tokopedia, Gojek, dan Grab. 2. Cara memasarkan suatu produk melalui ecommerce adalah hanya dengan mengunggah foto produk yang dijual. 3. Hal menarik lainnya, e-commerce banyak memberikan penawaran diskon atau memberikan voucher gratis ongkir yang membuat orang lebih tertarik untuk berbelanja melalui online.</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kata </em></strong><strong><em>k</em></strong><strong><em>unci</em></strong><em>: </em><em>e</em><em>-commerce, </em><em>p</em><em>emasaran</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p style="text-align: justify;"><em>E-commerce is an online stall that describes the process of buying and selling through the internet network. In the midst of increasingly fierce business competition, e-commerce is one of the solutions for developing businesses, especially Small and Medium Enterprise (SME). The purpose of providing socialization using e-commerce as a marketing medium is so that the sponge cake Small and Medium Enterprise (SME) in Banjar Dinas Tiga Kawan Penglumbaran Village can develop and experience an increase in sales. The method used is the method of discussion and question and answer between sources and the audience. The results of the work program show that: 1. E-commerce that is widely used by Indonesians is Shopee Tokopedia, Gojek and Grab. 2. The way to market a product through e-commerce is to simply upload a photo of the product being sold. 3. Another interesting thing, e-commerce provides many discount offers or provides free shipping vouchers that make people more interested in shopping online. </em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Keywords</em></strong><em>: e-commerce, marketing</em></p>2023-06-30T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1263 PENGEMBANGAN PRODUK OLAHAN JAMUR TIRAM MENJADI PENYEDAP ALAMI JAMUR TIRAM DI KELOMPOK WANITA TANI LIMAU MANIS SEJAHTERA2023-07-11T16:35:47+07:00Risa Meutia Fianarisameutiafiana@ae.unand.ac.idDevi Warmitadeviwm02@gmail.comReni KojaRenikoja@ae.unand.ac.idWellyalina Wellyalinawellyalina.lia@gmail.comShalati Febjislamishalatif@agr.unand.ac.idPK Dewi Hayatipkdewihayati@agr.unand.ac.id<p style="text-align: justify;">Jamur tiram merupakan jenis jamur yang lezat untuk dikonsumsi dan memiliki nilai gizi yang tinggi. Kelompok Wanita Tani Limau Manis Sejahtera (KWT LMS) memiliki usaha budidaya jamur tiram. Kendala yang ada pada KWT LMS yaitu apabila terjadi panen yang melimpah maka jamur tiram tidak terjual di Pasar. Jamur memiliki sifat yang sama dengan sayuran yaitu mudah mengalami kerusakan dan menjadi busuk jika tidak segera diolah cepat dan tepat. Salah satu produk olahan yang bisa dikembangkan yaitu penyedap alami berbahan baku jamur tiram putih. Tujuan dari program ini adalah anggota KWT LMS dapat memiliki keterampilan dalam membuat penyedap alami berbahan jamur tiram, meningkatkan kondisi perekonomian dengan melakukan diversifikasi (keanekaragaman) produk pangan berbahan baku jamur tiram. Metode pelaksanaan kegiatan ini terbagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelatihan teknik pembuatan penyedap alami jamur tiram, dan bimbingan lanjut.</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kata kunci</em></strong><strong><em>: </em></strong><em>Jamur tiram, limau manis sejahtera, pengolahan</em><em>,</em> <em>penyedap alami</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p style="text-align: justify;"><em>Oyster mushroom is a type of mushroom that is delicious for consumption and has high nutritional value. Farmer Women's Group 'Limau Manis Sejahtera' (KWT LMS) has an oyster mushroom cultivation business. The obstacle in KWT LMS is that if there is an abundant harvest, oyster mushrooms can only sell some in the market. Mushrooms have the same properties as vegetables, easily damaged and rotten if not processed quickly and precisely. One processed product that can be developed is a natural flavouring made from white oyster mushrooms. This program aims for KWT LMS members to have skills in making natural flavourings from oyster mushrooms, improving economic conditions by diversifying (diversity) food products made from oyster mushrooms. The method of implementing this activity is divided into three stages: the preparation stage, the training stage for the natural oyster mushroom flavouring technique, and further guidance.</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Keywords:</em></strong> <em>L</em><em>imau manis sejahtera, natural flavouring, processing, oyster mushroom</em></p>2023-06-30T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1264 PEMBUATAN ECO-ENZYME: SOLUSI PENANGANAN SAMPAH ORGANIK PADA LEVEL RUMAH TANGGA2023-07-11T16:35:48+07:00Sri Utamisri-utami@ecampus.ut.ac.idElizabeth Novi Kusumaningrumnovi@ecampus.ut.ac.idYuni Tri Hewindatihewindati@ecampus.ut.ac.idHeny Kurniawatihenyk@ecampus.ut.ac.idFawzi Rahmadiyan Zuhairifawzi.zuhairi@ecampus.ut.ac.idBudi Prasetyobudi-p@ecampus.ut.ac.id<p style="text-align: justify;">Produksi sampah rumah tangga di wilayah kota Tangerang Selatan terus mengalami peningkatan jumlah setiap tahunnya seiring dengan bertambahnya laju pertumbuhan penduduk, dan sampah organik menempati proporsi terbesar dari total produksi sampah tersebut. Salah satu cara efektif dalam mengatasi permasalahan sampah rumah tangga yakni, dengan memotong alur distribusi sampah yang menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) melalui pembuatan eco-enzyme. Eco-enzyme adalah ekstrak cairan yang dihasilkan dari fermentasi sisa-sisa sayuran atau buah-buahan yang dicampur dengan substrat gula merah. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat di wilayah RT 04, RW 09, Pondok Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan Banten melalui praktik pelatihan pembuatan eco-enzyme. Metode pelaksanaan meliputi 1) pembentukan struktur organisasi kelompok penggerak, 2) pemberian penyuluhan tentang eco-enzyme, 3) pelatihan dan pendampingan pembuatan eco-enzyme, 4) monitoring pembuatan eco-enzyme, dan 5) pendampingan panen eco-enzyme. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang pemanfaatan sisa-sisa bahan sayuran dan buah-buahan yang sudah tidak dikonsumsi di lingkungan rumah tangganya untuk dijadikan eco-enzyme. Cairan ini dapat dimanfaatkan sebagai pembersih serba guna, pupuk, perbaikan kualitas udara, dan pemanfaatan lainnya di kehidupan sehari-hari.</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kata kunci: </em></strong><em>Eco-enzyme, p</em><em>emberdayaan masyarakat,</em> <em>pelatihan, sampah organik, sampah rumah tangga</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p style="text-align: justify;"><em>The production of household waste in the city area of South Tangerang continues to increase every year in line with the increasing rate of population growth, and organic waste occupies the largest proportion of the total waste production. One effective way to deal with household waste problems is to cut the waste distribution channel to the Final Disposal Site (FDS) through the manufacture of eco-enzymes. Eco-enzyme is a liquid extract produced from the fermentation of vegetable or fruit residue mixed with brown sugar as a substrate. This Community Service Activity aims to empower the community in the area of RT 04, RW 09, Pondok Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan Banten through practical training on making eco-enzymes. The implementation method includes: 1) forming the organizational structure of the driving group; 2) providing counseling about eco-enzymes; 3) training and mentoring for eco-enzyme production, 4) monitoring for eco-enzyme production, and 5) providing eco-enzyme harvesting assistance. The results of the activity show that the community has acquired knowledge and skills regarding the use of vegetable and fruit leftovers that are no longer consumed in their household environment to be used as eco-enzymes. This liquid can be used as a multi-purpose cleaner, fertilizer, air quality improvement agent, and for other purposes in everyday life.</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Keywords:</em></strong><em> eco-enzyme, community empowerment, training, organic waste, household waste</em></p>2023-06-30T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1266 PENDAMPINGAN PEMASARAN INTERNASIONAL PRODUK MOCAF BAGI PAGUYUBAN SURYA TANI KELOMPOK BINAAN MPM PWM DIY2023-07-11T16:35:49+07:00Arie Kusuma Paksiariekusumapaksi@umy.ac.idRR. Zahroh Hayati Azizahrrazizah14@gmail.comHarits Dwi Wiratmaariekusumapaksi@umy.ac.idAbhipraya Bhanu Bhanuariekusumapaksi@umy.ac.id<p style="text-align: justify;">Paguyuban Surya Tani yang berlokasi di Kabupaten Gunungkidul merupakan kelompok binaan MPM PWM DIY. Paguyuban ini memproduksi dan mengelola berbagai jenis palawija yang kemudian dijual dalam bentuk aslinya, produk setengah jadi, dan produk olahan. Salah satu tanaman yang dikelola dan menjadi mata pencaharian yang mumpuni bagi masyarakat Gunungkidul adalah singkong. Singkong ini mereka olah menjadi tepung serbaguna yang Bernama tepung Mocaf. Pemasaran produk Mocaf dilakukan baik secara offline dan online oleh Paguyuban Surya Tani. Saat ini pemasaran produk Mocaf ini hanya terbatas pada pasar domestik saja, belum menjangkau pasar internasional. Padahal pasar internasional akan lebih banyak peminatnya terhadap produk Mocaf yang merupakan gluten free. Oleh karena itu, perlu adanya dorongan supaya Paguyuban Surya Tani dapat melakukan pemasaran produk untuk dapat menjangkau pasar internasional.</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kata kunci: </em></strong><em>pemasaran, pasar internasional, Mocaf</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p style="text-align: justify;">Paguyuban Surya Tani located in Gunungkidul Regency is a group assisted by MPM PWM DIY. This association produces and manages various types of palawija which are then sold in their original form, semi-finished products, and processed products. One of the plants that is managed and becomes a qualified livelihood for the people of Gunungkidul is cassava. They process cassava into a multi-purpose flour called Mocaf flour. Marketing of Mocaf products is carried out both offline and online by Paguyuban Surya Tani. Currently the marketing of Mocaf products is only limited to the domestic market, not yet reaching the international market. Even though the international market will be more interested in Mocaf products, which are gluten free. Therefore, there needs to be encouragement so that the Surya Tani Association can carry out product marketing to be able to reach international markets.</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Keywords: </em></strong><em>marketing, international market, Mocaf</em></p>2023-06-30T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1269 INTRODUKSI TEKNOLOGI PENGOLAHAN GULA SEMUT PADA KSU-ED TABEK, KABUPATEN SOLOK2023-07-11T16:35:49+07:00Andasuryani Andasuryaniandasuryani@ae.unand.ac.idAdrizal Adrizaladrizal@ansci.unand.ac.idAlhapen Ruslin Chandraalhapen@pnp.ac.id<p style="text-align: justify;">Permintaan produk gula tebu yang berfluktuasi dan hanya tinggi ketika bulan tertentu saja, mendorong perlunya diversifikasi produk untuk meningkatkan pendapatan anggota KSU-ED Tabek. Solusi yang ditawarkan oleh tim pelaksana kegiatan PKM adalah menyediakan teknologi pengolahan gula semut yang menggunakan mesin kristalisator, mesin pengering, dan mesin penepung. Kegiatan introduksi dilaksanakan dalam bentuk ceramah dan demonstrasi tentang cara kerja dan perawatan mesin-mesin pengolahan gula semut, proses pembuatan gula semut, teknologi pengemasan dan diskusi. Selama pelaksanaan kegiatan introduksi, anggota KSU-ED Tabek memperlihatkan partisipasi yang aktif. Mitra juga menyediakan sarana dan prasarana dalam transfer ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan. Untuk meningkatkan tampilan produk gula semut yang diproduksi oleh anggota KSU-ED Tabek, maka tim PKM juga memberikan pengetahuan dan praktek mengenai pengemasan dan pelabelan pada produk. Kegiatan introduksi berjalan dengan baik dan lancar, sehingga mitra mempunyai kemampuan dalam menggunakan teknologi untuk memproduksi gula semut dengan berbagai rasa dan aroma serta kemasan yang menarik bagi konsumen.</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kata kunci: </em></strong><em>diversifikasi, gula semut,</em> <em>gula </em><em>tebu</em><em>, nira tebu</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p style="text-align: justify;"><em>Demand of the product fluctuates which only high during certain months. Therefore, it is necessary to diversify the products to increase revenue. The team of PKM offers a solution by providing cane sugar processing technology using a crystallizer, drying machine, and disk mill. The introduction activity was carried out in the form of lectures and demonstrations on how to process and maintain granulated cane sugar processing machines and the process of making granulated cane sugar, packaging technology, which was followed by a discussion. </em><em>During the introduction activities, members of KSU-ED Tabek showed active participation. They also provide facilities and infrastructure for transferring knowledge, technology, and skills. To improve the appearance of granulated cane sugar products, the PKM team also includes knowledge and practice regarding packaging and labeling the products. The KSU-ED Tabek members could use technology to produce granulated cane sugar with various flavors and aromas and attractive packaging for consumers.</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Keywords: </em></strong><em>diversivication, granulated cane sugar, block sugar, sugarcane juice</em></p>2023-06-30T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1274 PENINGKATAN PENGETAHUAN PADA SISWA SMKN 1 KEDAWUNG SRAGEN TENTANG POTENSI WIRAUSAHA ES KRIM MANGGA2023-07-11T16:35:50+07:00Bovi Wira Harsantoboviwiraharsanto@gmail.comRetno Widyastutijavaretno@gmail.comCatur Budi Handayanicaturjazuli@yahoo.com<p style="text-align: justify;">Banyaknya buah mangga yang dijumpai di Indonesia menjadikan komoditas hasil pertanian ini layak untuk dipelajari potensinya dalam berwirausaha. Daging buah mangga mengandung berbagai zat gizi dan rasa yang manis sehingga dapat diolah menjadi banyak produk, seperti es krim. Pembuatan es krim mangga menjadi upaya yang tepat dalam menghasilkan produk potensial yang menguntungkan. Potensi ini sebaiknya dipahami oleh siswa SMK sebagai penerus generasi bangsa yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Salah satu cara dalam memberi pemahaman kepada siswa SMK adalah berupa kegiatan sosialisasi tentang potensi wirausaha es krim mangga. Pada kegiatan ini tim pengabdian bermitra dengan SMKN 1 Kedawung Sragen yang memiliki visi dan misi serupa dengan tujuan kegiatan. Kegiatan ini merupakan pemicu semangat siswa untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dari segi ekonomi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain menyelenggarakan sosialisasi dan demonstrasi cara pembuatan es krim mangga serta menyampaikan potensi keuntungan dari berwirausaha es krim mangga. Dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat, dapat dikatakan bahwa mayoritas para siswi SMKN 1 Kedawung Sragen mengalami peningkatan pemahaman terkait karakter buah mangga, olahan es krim mangga dan potensi wirausahanya, yang ditunjukkan dengan jawaban post-test yang diadakan oleh tim pengabdian masyarakat.</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kata kunci: </em></strong><em>olahan buah mangga, es krim mangga, wirausaha </em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p style="text-align: justify;"><em>The large number of mangoes found in Indonesia makes this agricultural commodity worth studying for its potential for entrepreneurship. Mango fruit flesh contains various nutrients and tastes sweet so it can be processed into many products, such as ice cream. Making mango ice cream is the right way to produce profitable potential products. This potential should be understood by SMK students as the next generation of the nation who can create jobs. One way to provide understanding to vocational students is in the form of outreach activities about the entrepreneurial potential of mango ice cream. In this activity, the community service team partnered with SMKN 1 Kedawung Sragen, which has a vision and mission similar to the objectives of the activity. This activity is trigger the enthusiasm of students to produce something that is useful from an economic point of view. The methods used in this activity include organizing socialization and demonstrations on how to make mango ice cream and conveying the potential benefits of mango ice cream entrepreneurship. From the implementation of community service activities, it can be said that the majority of female students at SMKN 1 Kedawung Sragen experienced an increased understanding of processed mango ice cream and its entrepreneurial potential, as indicated by the answers to the post-test conducted by the community service team. </em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Keywords: </em></strong><em>processed mango fruit, mango ice cream, entrepreneurship</em></p>2023-06-30T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1276 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN BERBASIS IKAN LELE (STIK IKAN DAN STIK TULANG IKAN)2023-07-11T16:35:51+07:00Indrati Kusumaningruminkusuma81@staff.uns.ac.idNurul Ovia Oktawatiinkusuma81@staff.uns.ac.id<p style="text-align: justify;">Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga (IRT) tentang pentingnya diversifikasi olahan ikan lele. Ikan lele merupakan ikan yang mudah diperoleh serta mempunyai nilai ekonomis yang tinggi namun memiliki nilai sosial yang rendah. Masyarakat pada umumnya tidak menyukai ikan lele dikarenakan habitatnya dan kebiasaan ikan lele pemakan segalanya sehingga menimbulkan kesan jorok. Diversifikasi olahan ikan lele ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah ikan lele. Tujuan yang kedua yaitu memberdayakan masyarakat dengan membentuk suatu kelompok usaha bersama olahan ikan lele yaitu stik ikan lele dan stik tulang lele. Upaya pembentukan kelompok usaha bersama ini diharapkan dapat membantu memberikan alternatif penghasilan tambahan pada masyarakat khususnya pada masa pandemi serta memberikan gizi pada setiap keluarga yang murah dan mudah didapat demi meningkatkan daya tahan tubuh. Metode yang digunakan pada kegiatan ini yaitu dengan penyuluhan dan pelatihan diversifikasi produk olahan dengan konsep <em>zerro waste</em>. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan masyarakat tentang diversifikasi olahan ikan lele serta terbentuknya sebuah kelompok usaha bersama dengan produk utama stik ikan dan stik tulang ikan.</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kata kunci:</em></strong> <em>diversifikasi, ekonomi keluarga, gizi, kelompok usah,; ikan lele</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p style="text-align: justify;"><em>This activity aim</em><em>ed</em> <em>to</em> <em>transfer</em><em> knowledge and skills to the community, especially housewives (IRT) about the importance of </em><em>fish product </em><em>diversif</em><em>ication</em><em>. Catfish is </em><em>one of a</em><em> fish that is easily obtained and has a high economic value</em><em>,</em><em> but has a low social value. </em><em>I</em><em>n general</em><em>,</em><em> people do not like catfish due to their habitat and the</em><em>ir</em><em> habit </em><em>on </em><em>eating.</em><em> Diversification of fish products was hoped increasing value added of catfish. Another aimed were to empowering society by formed business unit of product diversification from catfish, that were fish stick and fish bone stick. Business unit was hoping to increased family income, especially during the pandemic to maintain the family economy and provide cheap and easy-to-obtain nutrition to increase imunity. The method was used in this activity was counseling and training on products diversification with the zerro waste concept. The activity resulted the ability to process various products of catfish without waste, including fish sticks and fishbone stick.. This activity also resulted in the formation of a business unit with the main products being fish sticks and fish bone sticks.</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Keywords:</em></strong> <em>d</em><em>iversification</em><em>, </em><em>family economy</em><em>,</em><em> nutrition</em><em>,</em><em> business </em><em>unit,</em><em> catfish</em></p>2023-06-30T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1280 TOCAP (TOGA EDUCATION PROGRAM) PADA PKK DESA SAPEN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO2023-07-11T16:35:51+07:00Susy Ermawatysusyermawaty@gmail.comEka Dwi Agustincaca.agustyn@gmail.comMira Swastiswastimira7@gmail.comSalsabila Hasna Khalishahsalsabilahasna05@gmail.comNur Fatimahnurfatimah1248@gmail.comDimas Adi Prasetyodimasa808@gmail.comDewi Puspita Saridewip616.dp@gmail.comDini Wulan Saridiniwulansari83@gmail.comRiska Ambarwatiriskaambarwati95@gmail.comKhoirul Irfandikhoirulirfan33@gmail.comAnggraeni Juninda Trisnasarianggraenijuninda@gmail.comVeronika Unun Pratiwiveronikaup@gmail.com<p style="text-align: justify;">Tingginya penggunaan obat kimia yang selanjutnya berdampak pada masalah kesehatan yang lebih serius harus segera mendapatkan solusi. Kembali pada kebiasaan menggunakan obat yang berasal dari alam dapat menjadi salah satu alternatif solusinya. Terlebih didukung dengan slogan Kabupaten Sukoharjo sebagai Kota Jamu, kegiatan mengonsumsi obat herbal dapat menjadi salah satu kegiatan menjaga kearifan lokal. Dengan demikian, masyarakat perlu kembali diingatkan tentang banyaknya manfaat yang diperoleh ketika mengonsumsi obat herbal. Salah satu bentuk upaya mengingatkan kembali adalah dengan melaksanakan kegiatan proyek kepemimpinan yang berupa kegiatan edukasi tentang tanaman obat keluarga pada PKK Desa Sapen Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Pelaksanaan kegiatan edukasi memiliki tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan anggota PKK Desa Sapen tentang jenis dan manfaat tanaman obat keluarga bagi kesehatan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara melakukan edukasi pada anggota PKK, baik secara teori maupun praktik, tentang tanaman obat keluarga. Hasil pelaksanaan kegiatan edukasi adalah pengetahuan dan pemahaman anggota PKK tentang jenis dan manfaat tanaman obat keluarga mengalami peningkatan. Manfaat tanaman obat untuk kesehatan diantaranya dapat berperan sebagai preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Kegiatan ini juga untuk membantu anggota PKK dalam membudidayakan dan memanfaatkan tanaman obat keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. </p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kata kunci</em></strong><em>: edukasi, tanaman obat keluarga, pemberdayaan kesejahteraan keluarga</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p style="text-align: justify;"><em>The high use of chemical drugs which in turn has an impact on more serious health problems must immediately get a solution. Returning to the habit of using drugs derived from nature can be an alternative solution. Moreover, supported by the slogan of Sukoharjo Regency as the City of Herbs, consuming herbal medicine can be one of the activities to maintain local wisdom. Thus, the community needs to be reminded of the many benefits obtained when consuming herbal medicines. One form of reminder is to carry out leadership project activities in the form of educational activities about family medicinal plants in the PKK Sapen Village, Mojolaban District, Sukoharjo Regency. The implementation of educational activities has the aim of increasing the understanding and knowledge of Sapen Village PKK members about the types and benefits of family medicinal plants for health. This activity is carried out by educating PKK members, both in theory and practice, about family medicinal plants. The results of the implementation of educational activities are the knowledge and understanding of PKK members about the types and benefits of family medicinal plants have increased. The benefits of medicinal plants for health can act as preventive, promotive, curative, and rehabilitative. This activity is also to help PKK members in cultivating and utilizing family medicinal plants to meet their daily needs. </em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Keywords:</em></strong><em> education, family medicinal plants, family welfare empowerment</em></p>2023-06-30T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1172 PELATIHAN SERTIFIKASI BALAI BESAR POM DAN HALAL BAGIPOKLAHSAR RUMAH LELE ATHALLAH SERTA SIVITAS AKADEMIK UNIVERSITAS SUMATERA SELATAN2023-07-11T16:35:53+07:00Guttifera Guttiferaguttifera@uss.ac.idSelly Ratna Sarisellyratnasari@uss.ac.idRani Ria Rizkiraniria39@gmail.comEgi Yovandreegiyovandr0007@students.uss.ac.id<p style="text-align: justify;">Persyaratan keamanan produk harus dipenuhi oleh pelaku usaha pangan (UMKM) di sepanjang rantai pasok agar masyarakat terjamin kesehatan dan keamanannya saat mengkonsumsi produk. Kehalallan suatu produk menjadi kebutuhan wajib bagi setiap konsumen muslim. Salah satu permasalahan yang membuat daya saing UMKM masih rendah terbatasnya kemampuan para pelaku usaha terdaftar dalam BPOM dan Halal pada kemasan produk. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan Standar Keamanan Produk komersil bersertifikasi BPOM dan Halal. Kegiatan pelatihan dilakukan di Kampus C universitas Sumatera Selatan, Jakabaring, Banyuasin, Sumatera Selatan. Kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan dalam Pendaftaran dalam mengurus izin edar BPOM dan pelatihan persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi Halal pada produk para pelaku UMKM. Kegiatan yang dilaksanakan pada saat pelatihan dihadiri 50 peserta yang terdiri dari Dosen Universitas Sumatera Selatan, anggota pohlaksar rule athallah dan mahasiswa Universitas Sumatera Selatan.</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kata kunci: </em></strong><em>BPOM, halal, keamanan pangan</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p style="text-align: justify;"><em>Product safety requirements must filled by business actors <strong>(</strong><strong>Micro, Small and Medium Enterprises</strong><strong>) </strong>along the supply chain so that people are guaranteed health and safety when consuming products. The halalness of a product is a mandatory need for every Muslim consumer. One of the problems that makes the competitiveness of <strong>Micro, Small and Medium Enterprises</strong> is still low, the limited ability of business actors to be registered in BPOM and Halal on product packaging. This community service activity purposed to improve the Safety Standards of commercial products certified by BPOM and Halal. The training activities were carried out at Campus C of the University of South Sumatra, Jakabaring, Banyuasin, South Sumatra. The activities carried out are training in registration in managing BPOM distribution permits and training on the requirements to obtain Halal certification on the products of <strong>Micro, Small and Medium Enterprises</strong> actors. The activity carried out during the training was attended by 50 participants consisting of Lecturers at the University of South Sumatra, members of the pohlaksar rule athallah and students University of South Sumatra.</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Keywords: </em></strong><em>BPOM, halal, food safety</em></p>2023-06-30T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1158 PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TRIPLE ELIMINASI (HIV, SIFILIS, DAN HEPATITIS B)2023-08-08T11:27:27+07:00Hamidatul Yunihamidatulyuni@yahoo.co.idYeffi Masnarivanyeffimasnarivan@ph.unand.ac.idSuci Maisyarah Nasutionsucimaisyarohnasution@ph.unand.ac.idPutri Aisyah Ramadhanihamidatulyuni@ph.unand.ac.idInayah Nur YMShamidatulyuni@ph.unand.ac.id<p style="text-align: justify;">Puskesmas Pemancungan merupakan salah satu puskesmas yang berada di Kota Padang yang memiliki wilayah kerja terdiri dari 6 Kelurahan dengan jumlah ibu hamil sebanyak 179 orang dan capaian pemeriksaan triple eliminasi 100%. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang triple eliminasi dan mau melaksanakan pemeriksaan triple eliminasi. Metode pendekatan yang dilakukan adalah dengan ceramah dan diskusi tanya jawab tentang triple eliminasi kepada Ibu hamil. Evaluasi program ini dilakukan ini dilakukan melaui pretest dan postest. Setelah dilakukan penyuluhan, terdapat peningkatan pengetahuan secara signifikan pada ibu hamil sebesar 11,93 poin, dengan hasil uji Wilcoxon ada pengaruh pemberian penyuluhan dengan peningkatan pengetahuan ibu hamil (p=0,005). Diharapkan kegiatan penyuluhan ini rutin dilakukan oleh Puskesmas untuk meningkatkan pengetahuan Ibu hamil tentang triple eliminasi.</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kata kunci:</em></strong><em> triple eliminasi, ibu hamil</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p style="text-align: justify;"><em>Pemancungan Public Health Centre is one of the health centres in Padang, the working area consist of 6 sub districts with 179 pregnant woman and the examination achievement of triple elimination are 100%. This activity aims to increase the knowledge of pregnant women about triple elimination and want to carry out triple elimination checks. The approach method used is lectures and question and answer discussions about triple elimination to pregnant women. This program evaluation was carried out through a pretest and posttest. After counseling, there was a significant increase in knowledge of pregnant women by 11.93 points, with the Wilcoxon test results there was an effect of providing counseling with increasing knowledge of pregnant women (p = 0.005). It is hoped that this outreach activity is routinely carried out by the Puskesmas to increase the knowledge of pregnant women about triple elimination.</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Keywords</em></strong><em>: triple elimination, pregnant women</em></p>2023-06-30T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1185 PENYULUHAN PENGGUNAAN BENIH BERMUTU DAN BERSERTIFIKAT DI PAYABENUA MENDO BARAT KABUPATEN BANGKA2023-07-11T16:35:54+07:00Kartika Kartikakartikaubb@gmail.com<p style="text-align: justify;">Penggunaan benih bermutu dan bersertifikat adalah langkah awal untuk meningkatkan produktivitas dalam suatu usaha pertanian. Permasalahannya, persepsi dan apresiasi petani terhadap benih bermutu dan bersertifikat masih sangat beragam. Oleh karena itu diperlukan kegiatan penyuluhan untuk memberikan wawasan dan pemahaman kepada para petani tentang benih bermutu dan bersertifikat didalam usaha pertanian. Kegiatan penyuluhan terkait benih bermutu dan bersertifikat dilakukan dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik di Desa Payabenua Kabupaten Bangka. Kegiatan tersebut dihadiri oleh petani dan masyarakat. Narasumber berasal dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Mutu Benih dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Digunakan kuisioner untuk mengetahui respon petani setelah mengikuti kegiatan penyuluhan. Persepsi dan apresiasi petani di desa Payabenua berubah setelah mengikuti penyuluhan. Para petani yang awalnya belum menggunakan benih bermutu dan bersertifikat setelah mengikuti kegiatan penyuluhan akan menggunakan benih bermutu dan bersertifikat untuk kegiatan usaha taninya. Terdapat kendala di petani untuk dapat mengakses benih bermutu dan bersertifikat yaitu terkait harga dan kesesuaian varietas. Perlu dilakukan kegiatan penyuluhan yang terjadwal dan rutin agar wawasan petani yang bertambah dapat diikuti dengan pemahaman tentang pentingnya benih bermutu dan bersertifikat.</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kata kunci</em></strong><strong><em>: </em></strong><em>Payabenua, persepsi, apresiasi</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p style="text-align: justify;"><em>The use of quality and certified seeds is the first step to increase productivity in an agricultural business. The problem is that farmers' perceptions and appreciation of quality and certified seeds are still very diverse. Therefore extension activities are needed to provide insight and understanding to farmers about quality and certified seeds in agricultural business. Counseling activities related to quality and certified seeds were carried out in the Thematic Real Work Lecture activities in Payabenua Village, Bangka Regency. The activity was attended by farmers and the community. The resource persons came from the Center for Supervision and Certification of Seed Quality and the Center for Agricultural Technology Studies of the Bangka Belitung Islands Province. Questionnaires were used to find out the response of farmers after participating in counseling activities. The perception and appreciation of farmers in Payabenua village changed after attending counseling. Farmers who initially did not use quality and certified seeds after participating in extension activities will use quality and certified seeds for their farming activities. There are obstacles for farmers to be able to access quality and certified seeds, namely related to price and suitability of varieties. It is necessary to carry out scheduled and routine extension activities so that farmers' increased insight can be followed by an understanding of the importance of quality and certified seeds. There are obstacles for farmers to be able to access quality and certified seeds, namely related to price and suitability of varieties. It is necessary to carry out scheduled and routine extension activities so that farmers' increased insight can be followed by an understanding of the importance of quality and certified seeds. There are obstacles for farmers to be able to access quality and certified seeds, namely related to price and suitability of varieties. It is necessary to carry out scheduled and routine extension activities so that farmers' increased insight can be followed by an understanding of the importance of quality and certified seeds.</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Payabenua, quality seeds, </em><em>perceptions</em><em>, </em><em>appreciation</em></p>2023-06-30T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1186 PELATIHAN PEMBUATAN ECO ENZYME DARI KULIT BAWANG SEBAGAI ANTIBAKTERI PADA SEDIAAN SABUN PENCUCI PIRING2023-07-11T16:35:55+07:00Ade Lina Maryantiadelinabio@edu.uir.ac.idFitri Wulandarifitriwulandari@edu.uir.ac.id<p style="text-align: justify;">Eco enzyme merupakan cairan hasil fermentasi sampah organik seperti ampas buah dan sayur dicampur gula dan air. Salah satu contoh sampah organik yang dapat diolah menjadi eco enzyme adalah kulit bawang. Kulit bawang mengandung zat antioksidan dan antimikroba. Selain itu, kulit bawang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida alami dan pupuk. Pembuatan eco enzyme dari kulit bawang dilakukan dengan mencampurkan kulit bawang, gula dan air dengan perbandingan 3:1:10. Pengolahan sampah kulit bawang menjadi produk eco enzyme belum dikenal luas oleh masyarakat. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan informasi bagi masyarakat tentang pengolahan eco enzyme dari kulit bawang dan bagaimana aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari seperti pada sediaan sabun pencuci piring. Kegiatan ini dapat menjadi solusi bagi permasalahan sampah organik dan memiliki nilai secara ekonomi bagi masyarakat dengan membuat sediaan sabun pencuci piring. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah sampah organik melalui publikasi di media masa dan publikasi ilmiah.</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kata kunci</em></strong><em>: eco enzyme, kulit bawang, antibakteri</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p style="text-align: justify;"><em>Eco enzyme is a organic waste fermentation liquid. It produced by fermenting the organic waste such as fruit and vegetable pulp which mixed with sugar and water. One example of organic waste that can be processed into eco-enzyme is onion peel. Onion peel contains antioxidants and antimicrobial substances. In addition, onion peel can be used as a natural pesticide and fertilizer. Making eco enzyme from onion peel is done by mixing onion peels, sugar and water in a ratio of 3:1:10. The processing of onion peel into eco-enzyme products is not widely known by the public. This training aims to provide information for the public about the processing of eco-enzyme from onion peels and how to apply it in daily life such as in dishwashing soap. This activity can be a solution to the problem of organic waste and has economic value for the community. In addition, this training also aims to improve the knowledge and skills of the community in processing organic waste through publications in the mass media and scientific publications.</em></p> <p style="text-align: justify;"><em><strong>Keywords</strong>: eco enzyme, onion peel, antibacterial</em></p>2023-06-30T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1189 EFEK PEMBERIAN BUKU SAKU TERHADAP PENGETAHUAN GIZI ANEMIA PADA SISWI KELAS 10 DI SMKN 45 JAKARTA2023-07-11T16:35:55+07:00Megah Stefanistefanigultom@gmail.comVivien Carincarin.vivien@gmail.comMarwah Maisarohmeeisamarwah04@gmail.comLista Triyuliana Bahtiarlistatriyuliana544@gmail.comSiti Nur Fauziah2020350069@usahid.ac.idNadira Jasminenadirajasmine8@gmail.com<p style="text-align: justify;">Prevalensi anemia pada remaja putri di Indonesia masih tinggi. Salah satu penyebab dari permasalahan gizi tersebut adalah kurangnya pengetahuan mengenai anemia. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi permasalahan anemia adalah dengan pemberian pendidikan gizi. Pelaksanaan pendidikan gizi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri mengenai anemia. Pendidikan gizi ini dilaksanakan di SMKN 45 Jakarta dengan subjek sebanyak 33 siswi remaja putri dari kelas 10 berumur 15-16 tahun. Metode yang digunakan dalam pendidikan gizi ini adalah metode pre-post test dengan pemaparan mengenai anemia zat gizi besi menggunakan media buku saku, <em>powerpoint</em>, diskusi dua arah, serta hasil dari pendidikan gizi tersebut diuji menggunakan perhitungan statistik. Hasil dari pendidikan gizi ini berdasarkan uji statistik Wilcoxon didapatkan nilai signifikan p = 0.001 (p<0.05) menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan pendidikan gizi pada siswi kelas 10 di SMKN 45 Jakarta. Upaya pemberian pendidikan gizi anemia dengan media buku saku terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswi kelas 10 remaja putri mengenai anemia gizi besi di SMKN 45 Jakarta.</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kata kunci</em></strong><em>: Anemia, buku saku, pengetahuan gizi, remaja</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p style="text-align: justify;"><em>The prevalence of anemia among adolescent girls in Indonesia is still high. One of the causes of these nutritional problems is the lack of knowledge about anemia. Effort</em><em>s that can be made</em> <em>to reduce the problem of anemia are by providing nutrition education. The implementation of this nutrition education aims to improve the nutritional knowledge of adolescent girls about anemia. This nutrition education was held at SMKN 45 Jakarta with 33 female adolescent students from class 10 aged 15-16 years. The method used in this nutrition education is the pre-post test method with exposure to iron nutrition anemia using pocket book media, powerpoint,</em> <em>two-way discussion, and the results of nutrition education are tested using statistical calculations. The results of this nutrition education based on the Wilcoxon statistical test obtained a significant value of p = 0.001 (p <0.05) </em><em>indicating</em><em> a significant difference</em><em> in the increase</em><em> in knowledge before and after nutrition education for 10th grade students at SMKN 45 Jakarta. </em><em>Efforts to provide</em><em> anemia nutrition education with pocket book media </em><em>have</em><em> proven</em> <em>effective in increasing the knowledge of 10th grade adolescent female students regarding iron nutrition anemia at SMKN 45 Jakarta</em>.</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Adolescents, </em><em>anemia, nutritional knowledge, pocket book</em></p>2023-06-30T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1156 INTRODUKSI INOVASI PAKAN DAN PERBAIKAN KUALITAS PUPUK UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PETERNAK SAPI DI KELOMPOK KUBANG SAIYO, KECAMATAN PAUH KOTA PADANG2023-07-11T16:35:56+07:00Ediset Edisetediset@ansci.unand.ac.idAmrizal AnasAmrizal.anas.123@yahoo.comHilda Susantyhsusanty@ansci.unand.ac.idImana Martaguriimana@ansci.unand.ac.idAmna Surestiamnareres@gmail.com<p style="text-align: justify;">Pengabdian pada masyarakat ini di laksanakan pada kelompok peternak sapi potong Kubang Saiyo, yang terletak di Kelurahan Limau Manis Selatan, Kecamatan Pauh, Kota Padang. Permasalahan kelompok sasaran dalam menjalankan usaha adalah 1) keterbatasan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok peternak dalam pengadaan pakan alternatif bagi ternak sapi yang di pelihara ,dan 2) pupuk Organik Padat (POP) yang di hasilkan oleh kelompok belum jelas kandungan unsur haranya karena belum uji labor, sehingga kualitasnya juga belum jelas. Tujuan dari kegiatan ini adalah 1) introduksi inovasi pakan Urea Molases Blok (UMB) untuk ternak sapi yang di pelihara anggota kelompok dan 2) meningkatkan kualitas POP yang dihasilkan kelompok melalui uji laboratorium. Upaya menyelesaikan permasalahan mitra dilakukan dengan metode penyuluhan sosialisasi, demonstrasi dan pendekatan fasilitasi. Hasil dari kegiatan pengabdian adalah Anggota kelompok sasaran kegiatan penyuluhan sudah memiliki tambahan pengetahuan tentang teknologi pakan Urea Molases Blok (UMB), serta sudah memiliki keterampilan dalam memberikannya pada ternak sapi yang di pelihara dan`produk Pupuk Organik Padat (POP) yang dimiliki oleh mitra sudah di fasilitasi oleh tim pengabdian untuk di lakukan proses uji labor dan sudah memiliki kandungan yang jelas sehingga dapat meningkatkan kualitas produk.</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kata kunci</em></strong><em>: introduksi inovasi, inovasi </em><em>pakan</em><em>,</em> <em>p</em><em>roduktifitas usaha peternakan, </em><em>p</em><em>upuk </em><em>Organik Padat (POP) dan Urea Molases Blok (UMB)</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p style="text-align: justify;"><em>This community service is carried out in the Kubang Saiyo beef cattle farmer group, which is located in the South Limau Manis Village, Pauh District, Padang City. The problems of the target group in running a business are 1) the limited knowledge and skills of members of the farmer group in procuring alternative feeds for cattle that are raised, and 2) The Solid Organic Fertilizer (SOF) produced by the group is not yet clear on its nutrient content because it has not been tested in labor, so the quality is also unclear.</em> <em>The objectives of this activity are 1) Introducing the Urea Molasses Block (UMB) feed innovation for cattle raised by group members and 2) Improving the quality of SOF produced by the group through laboratory tests.</em> <em>Efforts to solve partner problems are carried out using outreach methods, demonstrations and facilitation approaches. The results of the service activities are that members of the target group of counseling activities already have additional knowledge about Urea Molasses Block (UMB) feed technology, and already have skills in giving it to cattle that are kept and Solid Organic Fertilizer (SOF) products owned by partners have facilitated by the service team to carry out a labor test process and already have a clear content so that it can improve product quality.</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Keywords: </em></strong><em>introduction of innovations, livestock innovation, livestock business productivity, </em><em>Solid Organic Fertilizer (</em><em>SOF</em><em>) and Urea Molasses Block (UMB)</em></p>2023-06-30T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1165 EDUKASI EMO-DEMO KEPADA KADER KESEHATAN SEBAGAI UPAYA PROMOSI 1000 HPK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANGKALAN KABUPATEN LIMA PULUH KOTA2023-07-11T16:35:57+07:00Risti Kurnia Dewiristikurniadewi@ph.unand.ac.idFirdaus Firdausnorifumi.curly@gmail.comAnisa Nur Izzatiicanurizzati@gmail.comPipit Sri Wahyunipipit1310@gmail.comIsmarnaini Ismarnainiismarnaini@gmail.com<p style="text-align: justify;"><em>Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) </em>merupakan masa penting bagi seorang anak. Pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan terjadi sangat pesat, sehingga dibutuhkan gizi yang optimal. Untuk mendukung pencapaian gizi yang optimal pada masa ini, praktik Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI Eksklusif sangat penting untuk dilakukan. Akan tetapi data menunjukan masih rendahnya praktik IMD dan ASI Eksklusif di masyarakat. Salah satu penyebabnya ialah rendahnya pengetahuan sehingga kesadaran mengenai pentingnya dan manfaat IMD serta ASI Eksklusif juga masih rendah. Edukasi melalui metode <em>Emo-Demo </em>dapat menjadi salah satu langkah untuk mengatasi hal tersebut. Kegiatan pelatihan <em>Emo-Demo</em> yang dilaksanakan diikuti oleh kader kesehatan dan bidan desa yang didampingi oleh TPG dan juga Kepala Puskesmas Pangkalan. Pada kegiatan ini materi disampaikan materi mengenai Kolostrum untuk Bayiku dan Cukup ASI sampai 6 Bulan Pertama untuk mendukung 1000 HPK. Kegiatan pelatihan berjalan cukup baik dan lancar serta berhasil. Hal ini ditunjukan dengan peningkatan secara signifikan (p<0,05) pada skor pengetahuan peserta dan juga hasil diskusi rencana tindak lanjut ke depannya.</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kata kunci: </em></strong><em>1000 HPK,</em> <em>emo-demo, kader</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p style="text-align: justify;"><em>The First 1000 days is an important stage for a children. During this stage, children grow and develop rapidly and an optimum nutrition is needed. To obtain optimum nutrition, early initiation of breastfeeding and exclusive breastfeeding are needed during this stage. Unfortunately, the data still showed low practices on both early initiation of breastfeeding and exclusive breastfeeding. It may cause by a low knowledge regarding these matters that leads to low awareness on the importance and the benefits of early initiation of breastfeeding and exclusive breastfeeding. Education using Emo-Demo can be used as a methods to deal with that matter. The training that had been conducted was joined by community health workers and midwives and also accompanied by the dietitian and also the head of Pangkalan Public Health Center. The materials entitled Colostrum for Babies and Exclusive Breastfeeding were given to promote The First 1000 days. The training were successfully conducted. It showed by the significant difference (p<0,05) on participants knowledge scores during the pre-test and also thepresented follow up plans.</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Keywords</em></strong><em>:</em> <em>C</em><em>ommunity health worker, emo-demo, the first 1000 days</em></p>2023-06-30T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1190 PENERAPAN KONSEP KEWIRAUSAHAAN MELALUI PELATIHAN MEMBUAT PRODUK OLAHAN IKAN DI DESA ULAK BANDING, KECAMATAN INDRALAYA, KABUPATEN OGAN ILIR2023-07-11T16:35:57+07:00Nazeli Adnannazeliadnan@fe.unsri.ac.idSri Andaiyanisriandaiyani@fe.unsri.ac.idAriodillah Hidayatariodillahhidayat@fe.unsri.ac.idAlghifari Mahdi Igamoalghifarimahdi@fe.unsri.ac.id<p style="text-align: justify;">Rendahnya rasio kewirausahaan di Indonesia akibat beberapa masalah krusial seperti akses permodalan yang sulit, rendahnya pengetahuan mengenai wirausaha, kurangnya inovasi, serta stigma masyarakat yang cenderung berminat menjadi karyawan. Permasalahan serupa juga terjadi di lingkungan masyarakat Kabupaten Ogan Ilir, salah satunya di Desa Ulak Banding. Masyarakat Ulak Banding tidak memiliki akses pasar sendiri sehingga pengetahuan tentang perdagangan dan kewirausahaan masih terbilang rendah. Oleh karena itu, Tim Pengabdian Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya akan melakukan pelatihan pemberdayaan kewirausahaan bagi masyarakat non-produktif dengan memanfaatkan peluang usaha kuliner khas Sumatera Selatan menggunakan sumber daya alam perikanan sebagai salah satu pendamping dari pertanian yaitu pempek yang berprotein tinggi. Mayoritas mata pencarian utama masyarakat Desa Ulak Banding sebagai petani dan nelayan. Dengan demikian, peluang ini dapat memberikan kemudahan proses pembuatan, bahan mentah dan biaya yang rendah. Model kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa Ulak Banding dalam kegiatan ini adalah pelatihan keilmuan wirausaha yang memberikan nilai tambah bagi masyarakat serta penginisiasian kewirausahaan dengan ceramah, diskusi serta <em>experimental learning</em> diiringi pendampingan dengan pendekatan partisipatif di mana melibatkan peran masyarakat secara langsung dalam berbagai proses pelaksanaan kegiatan. Kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat membentuk usaha rumah tangga agar kegiatan ekonomi di Desa Ulak Banding menjadi lebih aktif.</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kata kunci: </em></strong><em>pemberdayaan masyarakat, kewirausahaan, usaha kuliner, pertumbuhan ekonomi</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p style="text-align: justify;"><em>The low ratio of entrepreneurship in Indonesia is due to several crucial problems such as difficult access to capital, low knowledge about entrepreneurship, lack of innovation, and the stigma of people who tend to be interested in becoming employees. Similar problems are also rife in the community of Ogan Ilir Regency, one of which is in Ulak Banding Village. The Ulak Banding community whose main livelihood is as farmers, do not have their own market access so that their knowledge about trade and entrepreneurship is still relatively low. The local government also did not make efforts to establish people's businesses or household businesses. Therefore, we will conduct entrepreneurship empowerment training for non-productive communities by taking advantage of culinary business opportunities typical of South Sumatra using fishery natural resources as one of the companions of agriculture, namely Pempek lenjer and high protein egg pempek. Because of the ease of the manufacturing process, raw materials and low costs. The model of community empowerment activities in Ulak Banding Village in this activity is entrepreneurship scientific training that provides added value to the community as well as initiating entrepreneurship with lectures, discussions and experiential learning accompanied by assistance with a participatory approach which involves the role of the community directly in various process implementation activities. This activity received a positive response from the community. It is hoped that this activity can form a household business so that economic activities in Ulak Banding Village become more active.</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Keywords: </em></strong><em>community empowerment, entrepreneurship, culinary business, economic growth</em></p>2023-06-30T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1191 PENDAMPINGAN KEWIRAUSAHAAN MELALUI PENYADARTAHUAN STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) PRODUKSI DAN PENYEMPURNAAN KEMASAN PADA PRODUK OLAHAN MINUMAN JAHE INSTAN PADA KELOMPOK WANITA TANI D’SEKAR2023-07-11T16:35:58+07:00Yus Andhini Bhekti Pertiwiyus_andhini@staff.uns.ac.idAna Agustinaana.agustina2018@staff.uns.ac.idRissa Rahmadwiatirahmadwiati.r@staff.uns.ac.idRezky Lasekti Wicaksonorezkywicaksono@staff.uns.ac.idDwi Apriyantodwiapriyanto@staff.uns.ac.idSuroto Surotokidoelmasjid73@yahoo.com<p style="text-align: justify;">Jahe merupakan jenis rimpang paling banyak dibudidayakan oleh petani hutan rakyat Desa Gempolan, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar. Pada umumnya, jahe di tanam di bawah tegakan tanaman keras melalui sistem agroforestri. Selama ini hasil panen berupa jahe segar dijual langsung ke pasar. Namun, seringkali harga jual di pasar fluktuatif sehingga petani enggan menjual pada saat tersebut. Apabila kondisi tersebut berkepanjangan, maka jahe yang disimpan akan busuk. Oleh karena itu, Kelompok Wanita Tani (KWT) D’Sekar mengolah jahe menjadi produk minuman jahe instan agar dapat meningkatkan harga jual sekaligus memberikan pemasukan tambahan bagi keluarga. Akan tetapi, hingga saat ini produk minuman jahe instan yang dibuat oleh KWT D’Sekar masih sangat sederhana dan belum menggunakan <em>Standard Operasional Procedure</em> (SOP) produksi, sehingga dalam mengontrol kualitas produksi tiap <em>batch</em> sulit dilakukan. Selain itu, kemasan yang digunakan masih sangat sederhana dan belum memiliki izin edar Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan meliputi penyuluhan, penawaran perbaikan kemasan produk minuman jahe instan, dan pendampingan dalam pengurusan PIRT. Melalui pengabdian kepada masyarakat, diharapkan akan meningkatkan produksi, daya jual dan pada akhirnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan anggota KWT D’Sekar.</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kata kunci</em></strong><em>: </em><em>k</em><em>ewirausahaaan, SOP produksi, jahe instan, kemasan, kelompok wanita tani </em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p style="text-align: justify;"><em>Ginger was the most widely cultivated rhizome by private forest farmers in Gempolan Village. Kerjo District, Karanganyar Regency. Ginger was planted under forest stands though agroforesty. The harvested ginger was sold directly to the market. However, the ginger selling price was fluctuates, thus the farmers were reluctant to sell at that time. If this condition was prolonged, the stored ginger will rot. Therefore, the Woman Farmers Group (WFG) D’Sekar processes ginger into instant gingger drink product in order to increase the selling price while providing additional income for their family. However, instant gingger drink product that made by WFG D’Sekar was simple and not use production Standard Operating Procedure (SOP) yet. Therefore, controling the production quality of each batch was difficult. In addition, the packaging used was very simple and not yet have food distribution permit, Home Industry Food Production (HIFP). Though community service, it was expected to be able increase on instant gingger drink production, marketability, and lead into increasing family walfare of WFG D’Sekar members.</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Keywords:</em></strong> <em>e</em><em>ntrepreneurship, SOP of production, instant ginger, packaging, women farmers </em><em>group</em></p>2023-06-30T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1192 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN JERAMI PADI MENJADI KOMPOS2023-07-11T16:35:59+07:00Sandryas Alief Kurniasantisandryas.alief@poliwangi.ac.idAbdul Holikholik.tp@gmail.com<p style="text-align: justify;">Program Pemberdayaan Desa Tambong ini sangat mendukung program pemerintah daerah yaitu pemulihan perekonomian berbasis UMKM, pertanian, perikanan, dan pariwisata. Selain itu juga untuk mendorong peningkatan usaha pertanian dan perikanan, memberikan bantuan pupuk, bibit, pelatihan peningkatan kapasitas SDM petani, sektor lapang, hingga pengembangan <em>start up </em>usaha pertanian. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra saat ini adalah menumpuknya limbah pertanian padi yang berupa jerami padi serta kurangnya kesadaran para petani tentang sistem pertanian organic. Pemanfaatan limbah jerami padi menjadi kompos guna meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi khususnya pada kelompok tani Randu Agung Dusun Krajan Desa Tambong Kecamatan Kabat Kabupaten Banyuwangi. Teknis pelaksanaan program ini adalah dengan memberikan pelatihan teknis tentang cara pembuatan kompos jerami padi dan mendampingi implementasinya setelah berakhirnya program ini.</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kata kunci: </em></strong><em>Banyuwangi, Desa Tambong, jerami, kompos, padi</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p style="text-align: justify;"><em>Empowerment program tambong village it will support regional government programs that is based umkm economic recovery, agriculture, fisheries, and tourism. In addition to advance the effort agriculture and fisheries, giving fertilizer, seeds, building training capacity building human resources farmers, airy sector, until the development of start up agricultural businesses. Problems counterparts now is the mounting rice agricultural waste of rice straw and the lack of awareness farmers about the system organic farming. Utilization of waste rice straw become compost to bolster growth and rice production in particular the farmers the hamlet randu krajan tambong village in Kabat Banyuwangi district. The technical implementation of this program is to technical training about how composting rice straw and accompanies their implementation after the end of this program. </em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Banyuwangi, compost, rice straw, Tambong Village </em></p>2023-06-30T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1193 PENGEMBANGAN USAHA UMKM UBERRR MELALUI PELATIHAN PRODUKSI MAKANAN RINGAN TERSTANDAR2023-07-11T16:35:59+07:00Felga Zulfia Rasdianafelgazr@ae.unand.ac.idCesar Welya Refdicesarwelya@ae.unand.ac.idIsmed Ismedcesarwelya@ae.unand.ac.idRisti Kurnia Dewicesarwelya@ae.unand.ac.idIndah Permata Suryanicesarwelya@ae.unand.ac.idJefril Rahmadonicesarwelya@ae.unand.ac.idFadhillawati Fri Asmacesarwelya@ae.unand.ac.idSyarifatun Nisacesarwelya@ae.unand.ac.id<p style="text-align: justify;">Pangan merupakan suatu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi sebagai sumber energi agar mampu melakukan aktivitas sehari-hari. Kebutuhan manusia akan pangan tidak terbatas hanya pada karbohidrat, protein, lemak dan mineral saja, tetapi baik kualitas maupun mutu pangan juga harus dapat dipenuhi karena status kesehatan manusia dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsinya. GMP merupakan prosedur produksi yang dilaksanakan dengan tujuan untuk memenuhi tuntutan konsumen dalam mendapatkan produk dengan keamanan dan mutu yang terstandar. Produk akhir yang dihasilkan dari UMKM ini berupa produk makanan ringan ekstrudat ikan bilih dengan bahan dasar tepung beras cisokan, pati jagung, dan tepung ikan bilih. Secara umum produk akhir tersebut telah memenuhi kriteria persyaratan mutu dan ketetapan manajemen. Dengan diberikannya pelatihan dan praktek proses produksi makanan ringan ekstrudat terstandar di lokasi mitra, mitra menjadi lebih menguasai dan paham sehingga mitra dapat memproduksi makanan ringan ekstrudat. Melalui kerjasama tim matching fund dengan UMKM UBerrr ini juga dapat menghasilkan produk terstandar yang dilengkapi dengan dokumen mutu sesuai SNI yang berlaku serta penerapannya dalam proses produksi.</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kata kunci: </em></strong><em>ekstrudat</em><em>,</em><em> GMP, mutu, pangan, </em><em>UMKM</em><em>, terstandar</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p style="text-align: justify;"><em>Food is a basic human need that must be met as a source of energy to be able to carry out daily activities. Human needs for food are not limited to carbohydrates, proteins, fats, and minerals, but both the quality and quality of food must also be met because human health status is affected by the food they consume. GMP is a production procedure that is carried out to fulfil consumer demands in obtaining products with standardized safety and quality. The final product produced from this MSME is in the form of a bilih fish extrudate snack product with the basic ingredients of cisokan rice flour, corn starch, and bilih fish flour. In general, the final product has met the criteria for quality requirements and management's stipulations. By providing training and practice in the production process of standardized extruded snacks at partner locations, partners become more knowledgeable and knowledgeable so that partners can produce extruded snacks. Through the collaboration of the matching fund team with UMKM, UBerrr can also produce standardized products equipped with quality documents according to the applicable SNI and its application in the production process.</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Keywords</em></strong><em>: extrudate, GMP, quality, food, UMKM, standardized</em></p>2023-06-30T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1038 PELATIHAN SATGAS COVID DI SDN 10 LAMBUNG BUKIT DESA BINAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNAND2023-07-11T16:36:01+07:00Nita Afrianinita.afriani28@gmail.comBiomechy Oktomalio Putribiomechyolivia@yahoo.comEryati Darwinnitaafriani83@med.unand.ac.idMalinda Meinapurinitaafriani83@med.unand.ac.idTuti Handayaninitaafriani83@med.unand.ac.idDina Arfianinitaafriani83@med.unand.ac.idFathiya Juwita Hanumnitaafriani83@med.unand.ac.idNovita Arianinitaafriani83@med.unand.ac.idYulia Kurniawatinitaafriani83@med.unand.ac.id<p style="text-align: justify;">Kota Padang memberlakukan pendidikan luring dengan pembatasan jam waktu pendidikan dengan tetap memperhatikan promosi kesehatan. Anak-anak peserta didik diminta untuk menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan sebelum memasuki kelas masing-masing. Salah satu upaya untuk meningkatkan promosi kesehatan adalah dengan membuat siswa menjadi<em> well educated </em>mengenai covid dan penularannya. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di SDN 10 Lambung Bukit Desa Binaan FK Unand pada kelas 3A,4A,5A SD sebagai kelas percontohan bagi kelas lainnya. Kegiatan dilaksanakan secara berkesinambungan selama 6 minggu. Kegiatan berupa edukasi menggunakan video dan pelatihan pembentukan satgas covid. Pengetahuan, sikap, dan tindakan dinilai sebelum pemberian materi dan dinilai kembali pada akhir minggu ke 4. Pada minggu ke 5 dan 6 dilakukan penilaian pengetahuan, sikap, dan tindakan terhadap pencegahan covid. Kegiatan ini disimpulkan telah terbentuk satgas covid di SDN 10 Lambung Bukit sehingga diharapkan terbentuk pola sikap dan tindakan yang sudah menjadi budaya dalam menghadapi <em>new normal</em> di era pandemi ini.</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kata kunci: </em></strong><em>new normal, pengetahuan, sikap, tindakan, covid, murid SD</em></p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p style="text-align: justify;"><em>Padang enforces offline education by limiting the hours of education while still paying attention to health promotion. Students are asked to wear masks, keep their distance, and wash their hands before entering their respective classes. One of the efforts to improve health promotion is to make students well educated about COVID and its transmission. Community service activities were carried out at SDN 10 Lambung Bukit in the fostered village of Medical Faculty Universitas Andalas (FK Unand) in grades 3A, 4A, 5A SD as a pilot class for other classes. Activities are carried out continuously for 6 weeks. Activities in the form of education using videos and training on the formation of the Covid task force. Knowledge, attitudes, and actions are assessed before giving the material and reassessed at the end of week 4. At week 5 and 6 an assessment of knowledge, attitudes, and actions towards covid prevention is carried out. This activity was concluded to have formed a covid task force at SDN 10 Lambung Bukit so that it was hoped that a pattern of attitudes and actions that had become a culture in dealing with the new normal in this pandemic era was expected.</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Keywords</em></strong><em>: new normal, knowledge, attitude, action, covid, elementary school students</em></p>2023-06-30T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1178 PENERAPAN TEKNOLOGI PADA USAHA BUDIDAYA JAMUR TIRAM UNTUK MENDUKUNG URBAN FARMING DI KWT JAWA GADUT SAIYO LIMAU MANIS PAUH KOTA PADANG2023-07-11T19:41:08+07:00Darwison Darwisonddarwison@gmail.comZaini Zainizaini@eng.unand.ac.idFahranul Aderidarwison@eng.unand.ac.idFarhan Fadil Irsandarwison@eng.unand.ac.id<p style="text-align: justify;">Adapun masalah pada kelompok Budidaya Jamur Tiram di KWT Jawa Gadut Saiyo Limau Manis Pauh Kota Padang yaitu harus menjaga suhu dan kelembaban, secara langsung dan terus menerus agar jamur tiram di kumbung berkembang dengan baik. Selain itu juga permasalahan dalam pengisian baglog yang butuh waktu dan tenaga ekstra serta mesin kukus yang masih sederhana. Untuk menyelesaikan masalah tersebut maka diperlukan penerapan teknologi pada usaha budidaya jamur tiram untuk mendukung urban farming dalam hal sistem otomatisasi meliputi aspek suhu dan kelembaban; alat press baglog; wadah kukus baglog; serta sistem monitoring kumbung secara jarak jauh. Hasil yang didapatkan yaitu kelembaban secara otomatis dalam rentang kisaran 80% s/d 92% dan suhu rentang 25<sup>o</sup>C s/d 29<sup>o</sup>C. Pembuatan baglog lebih ringan dan hasilnya lebih padat serta hanya membutuhkan waktu 1 menit / baglog. Dan wadah kukus baglog lebih praktis berbentuk lemari yang berkapasitas maksimal 144 baglog.</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>K</em></strong><strong><em>ata kunci</em></strong><strong><em>: </em></strong><em>suhu, kelembaban, baglog, kumbung,</em> <em>monitoring</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p style="text-align: justify;"><em>As for the problem in the Cultivation group Oyster Mushrooms in KWT Jawa Gadut Saiyo Limau Manis Pauh, Padang City, that is, they must maintain temperature and humidity, directly and continuously so that the oyster mushrooms in the kumbung develop properly. Apart from that, there are also problems in filling baglog which requires extra time and effort and the steaming machine is still simple. To solve this problem, it is necessary to apply technology to oyster mushroom cultivation to support urban farming in terms of automation systems covering aspects of temperature and humidity; baglog presses; baglog steam container; as well as remote kumbung monitoring system. The results obtained are humidity automatically in the range of 80% to 92% and temperatures in the range of 25<sup>o</sup>C to 29 <sup>o</sup>C. Making baglog is lighter and the results are denser and only takes 1 minute/baglog. And the baglog steamer is more practical in the form of a cupboard with a maximum capacity of 144 baglog.</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Keywords: </em></strong><em>temperature, humidity, baglog, kumbung, monitoring</em></p>2023-06-30T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##