Pemanfaatan Bengkuang (Pachyrhizus Erosus) Afkir untuk Pembuatan Bedak Dingin pada Kelompok Wanita Tani Berkat Yakin Kec. Batang Anai Kab. Padang Pariaman
Abstract
ABSTRAK: Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengurangi kerugian petani dan pedagang bengkoang serta mengoptimalkan umbi bengkoang kelompok tani dengan peningkatan nilai tambah melalui produk bedak dingin. Umbi bengkoang yang tidak terjual lagi dan diangkap afkir dimana kurang layak untuk jadi produk olahan pangan dimanfaatkan untuk membuat bedak dingin. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan tahapan : 1) Pembuatan dan pengujian bedak dingin bengkoang dengan menggunakan 3 (tiga) jenis ketuaan umbi bengkoang. Pengamatan yang dilakukan meliputi rendemen, derajat warna putih, pH dan uji organoleptik bedak dan uji iritasi ; dan 2) Penyuluhan dan demontrasi/pelatihan pembuatan bedak dingin pada kelompok mitra. Pada penyuluhan disampaikan: i) Potensi umbi bengkoang, ii) Faktor-foktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan bengkoang afkir, dan iii) Faktor yang diperhatikan dalam membuat produk bermutu baik dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah : 1) Bengkoang afkir (sisa yang tidak terjual) mempunyai potensi dan dapat serta aman untuk dijadikan bedak dingin; 2). Hasil penelitian (pengujian) bedak dingin bengkoang afkir memberikan hasil yang hampir sama dengan bedak dingin menggunakan bengkoang segar ataupun bengkoang yang panen tua (5-5.5 bulan). Pati bengkoang afkir lebih tinggi dari bengkoang segar dan kadar air yang lebih rendah; dan 3). Anggota kelompok wanita tani Berkat Yakin dapat memahami dan mampu membuat bedak dingin bengkoang afkir yang baik untuk dapat disimpan dalam waktu yang lama.
Kata kunci: Bengkoang afkir, Bedak dingin, Pengabdian, Kelompok wanita tani
Utilization of Reject Bengkoang (Pachyrhizus Erosus) on Cold Mask Production in Berkat Yakin Farmer Women Group at Sub District of Batang Anai District of Padang Pariaman
ABSTRACT: The aim of the community service were to reduce losses of bengkoang farmers and traders, and also to optimize bengkoang tubers farmer groups with increased value added through cold mask products. Bengkoang tubers that not sell anymore and considered reject where less feasible to be food products used to make the cold mask. This community service was done by stages: 1) Making and testing of cold mask bengkoang by using 3 (three) maturity types of bengkoang tuber. The observations included rendement, white color, pH, organoleptic test of mask, and irritation test; and 2) Counseling and demonstration / training of making cold mask in group of partner. In the counseling delivered: i) Bengkoang tuber potency, ii) Factors to consider in determining reject bengkoang , and 3) Factors considered in making good quality products and can be stored for long periods. The results of this community service activity were: 1) Reject bengkoang (unsold remnant) has the potential and can and safe to be used as cold mask; 2). The cold mask product of reject bengkoang had same quality with cold mask using fresh bengkoang or old harvested bengkoang (5-5.5 month). Starch of reject bengkoang higher than fresh bengkoang and it’s water content is lower; and 3). Members of farmer women group Berkat Yakin can understand and able to make cold mask from reject bengkoang and good to be stored for a long time.
Keywords: Reject bengkoang, Cold mask, Community service, Farmer women group
Downloads
References
Rukmana, R dan H. Yudirachman. 2014. Kiat Sukses Budi Daya Bengkuang: Tanaman Multi Manfaat. Lily Publisher. Yogyakarta.
Agusdiayanto. 2011. Pati Bengkuang untuk Produk Kecantikan. http://tapiokapati.wordpress.com/2011/03/12/pati-bengkuang-untuk-produk- kecantikan/. (24 November 2015).
[Sa’id EG, Intan AH. 2000. Menghitung Nilai Tambah Produk Agribisnis. Komoditas 11(19): 48.
Asben, A., D.P. Permata., P.D. Hari dan R.M. Fiana, 2015. Pelatihan Pengolahan Bengkoang (Pachyrhizus erosus) Pada Kelompok Wanita Tani Berkat Yakin Kec. Batang Anai Kab. Padang Pariaman. (Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat). Fak. Teknologi Pertanian. Univ. Andalas. Padang
AOAC. 1995. Official Methods of Analysis. The Association of Official Analytical Chemistry. AOAC Int. Washintong DC.
Setyaningsih, D., Apriyantono,A dan D.K Sari. 2010. Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Agro. IPB. Bogor.
Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. 1994. Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan HK.00.06.4.02894 tanggal 23 November 1994; Persyaratan Cemaran Mikroba Pada Kosmetika. Dirjen Pengawasan Obat Dan Makanan. Depertemen Kesehatan RI. Jakarta.