SKRINING PERKEMBANGAN BAYI MELALUI PELAYANAN BABY MASSAGE

BABY DEVELOPMENT SCREENING THROUGH BABY MASSAGE SERVICES

  • Nelly Apriningrum Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Singaperbangsa Karawang
  • Sri Rahayu Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Singaperbangsa Karawang
  • Rohanah Rohanah Stikes Widya Darma Husada Tangerang Selatan

Abstract

Gangguan tumbuh kembang bayi menyebabkan berbagai kendala pada fase selanjutnya. Data nasional menunjukkan terdapat 36,8 % balita mengalami stunting dan 16 % balita mengalami gangguan perkembangan. Kementerian kesehatan membuat program Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang bayi balita yang terkoordinasi dengan keluarga, masyarakat, tenaga kesehatan untuk mengatasinya. Studi pendahuluan didapatkan data 2,2 % balita mengalami stunting dan gizi kurang pada tahun 2019 di desa Telagasari Kabupaten Karawang serta balita usia 2 tahun dan 3 tahun yang belum mampu berjalan. Dominasi layanan pemantauan pertumbuhan bayi balita di posyandu menjadi bagian permasalahan yang perlu penanganan. Berdasarkan uraian permasalahan maka diperlukan pengabdian masyarakat berupa skrining perkembangan bayi melalui pelayanan baby massage. Kegiatan pengabdian menggunakan metode penyuluhan. Kegiatan pengabdian diikuti oleh 20 partisipan dengan memperhatikan protokol kesehatan, sosialisasi dan penyuluhan skrining perkembangan dan cara melakukan baby massage dilakukan di aula desa, sedangkan monitoring pelayanan dan pendampingan baby massage dilakukan dengan metode home visit setiap 1 minggu sekali selama 4 minggul dan pada minggu ketiga dan keempat ibu partisipan sudah mampu melakukan pemijatan pada bayinya. Rata -rata perkembangan bayi sebelum intervensi 8,45 dan setelah intervensi 9,6. Kegiatan pengabdian ini memberikan manfaat bagi partisipan dan ibu sehingga perlu pengembangan pengabdian di desa lain.


Kata kunci : Bayi, pelayanan, perkembangan, pijat, skrining


 ABSTRACT


 Growth problems in babies could lead to various obstacles in the next phase. National data shows that 36.8% of children under five are stunted and 16% of children under five have growth problems. The Ministry of Health has created a stimulation program for early intervention and detection on the growth and development of infants under five which is coordinated with families, communities, health workers to deal with it. The preliminary study showed that 2.2% of children under five were stunted and malnourished in 2019 in Telagasari Village, Karawang Regency and children aged 2 years and 3 years were not able to walk. The dominance of infant growth monitoring services at posyandu (Integrated Health Service for infant) is part of the problem that needs to be addressed. Based on the description of the problem, it is necessary to have community service in the form of screening for infant development through baby massage services. Community service activities was implemented through counseling program. While adhering to health protocols, the service activity carried out in the village community hall was attended by 20 participants focusing on the socialization and counseling on baby development screening as well as how to do baby massage. Monitoring services and baby massage assistance were carried out by home visit once a week for 4 weeks and by the third week all four participating mothers were able to massage their babies. Average growth of infants before intervention was 8.45 and after intervention was 9.6. As this service activity offers some benefits for participants and mothers, therefore it is necessary to develop community service in other villages.


Keywords: Babies, service, development, massage, screening

Downloads

Download data is not yet available.

References

1. Kemenkes RI. Infodatin “SItuasi Balita Pendek.” In 2016. p. 1–10.
2. Kementerian Kesehatan RI. Stimulasi Tumbuh Kembang Balita dan Anak Prasekolah. Pedoman Penatalaksanaan Stimulasi, Deteksi , dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. 2018;128.
3. Iswarawanti DN. Kader Posyandu : Peranan Dan Tantangan Pemberdayaannya Dalam Usaha Peningkatan Gizi Anak Di Indonesia. 2010;13(04):169–73.
4. Sugeng HM, Tarigan R, Sari NM. Gambaran Tumbuh Kembang Anak pada Periode Emas Usia 0-24 Bulan di Posyandu Wilayah Kecamatan Jatinangor. Jsk. 2019;4(3):96–101.
5. Hayati N, Fatimaningrum AS. Pelatihan Kader Posyandu Dalam Deteksi Perkembangan Anak Usia Dini. J Pendidik Anak. 2017;4(2):651–8.
6. Telagasari P. Profil Puskesmas Telagasari Kabupaten Karawang. Vol. 1. 2019. p. 44.
7. Asri S, Purnama D, Hanafi F. Pengaruh Olah Raga Bayi Untuk Perkembangan Motorik Kasar Dan Motorik Halus Di Kelurahan Mataram Timur Kecamatan Mataram Kodya Mataram. Bul Penelit Sist Kesehat. 2012;14(1 Jan):7–16.
8. Andini M, Novayelinda R, Utami GT, Utami. Pengaruh Pijat Bayi terhadap Perkembangan Neonatus. JOM PSIK. 2014;1 No 2:1–9.
9. Porter LS, Porter BO, Mccoy V, Bango-sanchez V, Kissel B, Williams M, et al. Blended Infant Massage e Parenting Enhancement Program on Recovering Substance-Abusing Mothers ’ Parenting Stress , Self-Esteem , Depression , Maternal Attachment , and Mother-Infant Interaction. Asian Nurs Res (Korean Soc Nurs Sci) [Internet]. 2015;9(4):318–27. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.anr.2015.09.002
10. Ang JY, Lua JL, Mathur A, Thomas R, Asmar BI, Savasan S, et al. A Randomized Placebo-Controlled Trial of Massage Therapy on The Immune System of Preterm Infants. Pediatrics. 2012;130(6).
11. Sinaga ES, Apriyani AD, Amelia AR, Suci W, Anastasia AV. Pemberian Edukasi Dan Skrining Faktor Risiko Hipertensi Sebagai Upaya Peningkatan Surveilans Penyakit Tidak Menular Di Era Pandemi Covid-19. LOGISTA - J Ilm Pengabdi Kpd Masy. 2021;5(2):181.
Published
2022-06-30
How to Cite
APRININGRUM, Nelly; RAHAYU, Sri; ROHANAH, Rohanah. SKRINING PERKEMBANGAN BAYI MELALUI PELAYANAN BABY MASSAGE. LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, [S.l.], v. 6, n. 1, p. 119-126, june 2022. ISSN 2655-951X. Available at: <http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/834>. Date accessed: 19 apr. 2024.
Section
Articles