PENGEMBANGAN PRODUK PIGURA DAN KALIGRAFI DENGAN PENAMBAHAN PAPAN INFORMASI ELEKTRONIK DI LAPAS PERMISAN NUSAKAMBANGAN CILACAP
FIGURE AND CALLIGRAPHY PRODUCT DEVELOPMENT WITH ADDITIONAL ELECTRONIC INFORMATION BOARD IN PERMISAN PRISON NUSAKAMBANGAN CILACAP
Abstract
Lapas Permisan merupakan salah satu dari delapan lapas yang berada di pulau Nusakambangan. Berdasarkan informasi dari kepala lapas permisan bahwa lima puluh persen permasalahan dilapas dapat diminimalisir apabila penghuni lapas diberikan aktifitas-aktifitas yang produktif. Sudah terdapat beberapa sentra kegiatan yang dilaksanakan di lapas permisan diantaranya membuat batik, memodifikasi motor, membuat keset dan kaligrafi/figura. Berdasarkan hasil kunjungan tim Politeknik Negeri Cilacap ke lapas permisan ada banyak kegiatan yang bisa dikembangkan lebih salah satunya adalah figura. Minimnya peminat kaligrafi karena fungsi dari kaligrafi/figura hanya sebagi hiasan saja. Oleh sebab itu, pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pelatihan pembuatan figura yang di integrasikan dengan jam digital dan papan informasi elektronik. Hal ini akan meningkatkan fungsi dan manfaat dari figura/kaligrafi. Konsumen dari produk ini adalah tempat ibadah (masjid). Kegiatan pelatihan yang sudah dilaksanakan berjalan dengan baik terlihat semua peserta dapat mengoperasikan, merakit dan melakukan troubleshooting alat yang telah dibuat.
Kata kunci: Lapas permisan, Pigura, Jam digital
ABSTRACT
Permisan prison is one of eight prisons on the island of Nusakambangan. Based on information from the head of the Permisan prison that fifty percent of problems in prison can be reduced by providing the prison inmates some productive activities. There are already several activity centers carried out in Permisan prisons, such as making batik, motorbikes modification, making doormats and calligraphy / figures. Based on the results of State Polytechnic of Cilacap team visit to the Permisan prison, there are many activities that can be developed, one of them is the calligraphy/figure. The lack of interest in calligraphy because the function of calligraphy / figure is only as decoration. Therefore, in this community service activity, training was carried out in making a figure integrated with a digital clock and electronic information board. This will enhance the function and benefits of the figure / calligraphy. The consumers of this product are places of worship (mosques). Training activity that have been carried out properly shows that all participants can operate, assemble and troubleshoot the device that have been made.
Keywords: Premisan prison, Figure, Digital clock
Downloads
References
[2] Khotimah K. 2016. Proses Pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta. Jurnal Elektronik Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah. 5 (8): Hal 311-318
[3] Pagau R. M, Kimbal M dan Kumayas N. 2018. Efektivitas Pembinaan Warga Binaan Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Manado. Jurnal Ilmu Pemerintahan Ekskutif. 1(1): ISSN:2337-5736
[4] So Woong Kim. 2013. Kebijakan Hukum Pidana Dalam Upaya Penegakan Hukum Lingkungan Hidup. Jurnal Dinamika Hukum. 13(3): Hal 415-427
[5] Dwiatmojo, Haryanto. 2014. Community base Treatment dalam pembinaan Narapidana Narkotika (Studi terhadap Pembinaan Narkotika Kelas II A Yogyakarta), Jurnal Dinamika Hukum, 14 (1):Hal 110-122
[6] Biro Humas dan KLN. Pengoptimalan peran masyarakat didalam pelaksanaan sistem pemasyarakatan. https://www.kemenkumham.go.id/berita/berita-pusat/pengoptimalan-peran-masyarakat-di-dalam-pelaksanaan-sistem-pemasyarakatan. Diakses 1 juli 2020
[7] Angkasa. 2010. Over Capacity Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan, Faktor Penyebab, Implikasi Negatif, serta solusi dalam upaya optimalisasi pembinaan narapidana. Jurnal Dinamika Hukum, 10(3): Hal 213-221.
[8] Debrilianawati, Dessy, dkk. 2013. Peran dan Koordinasi antar instansi pemasyarakatan dalam pemberdayaan warga binaan pemasyarakatan dilembaga pemasyarakata. Jurnal Administrasi Publik. 1(2): Hal 174-180.
[9] Aan Febriansyah dkk, 2016. Aplikasi Running Text Berupa Jadwal Sholat 5 Waktu Pada Musholla Polman Negeri Bangka Belitung. Jurnal Manutech. 8(1): Hal 1-6.
[10] Kanoi H, dkk. 2019. Perancangan Jam Digital Waktu Sholat Menggunakan Arduino Uno” Jambura Journal of Electrical and Electronics Engineering (JJEEE). 1(2):Hal 1-6
[11] Risal, M., Munandar, A. H., & Wali, A., R. 2018. Prototype Pengontrolan Alat Elektronik Masjid Berbasis Arduino. Jurnal Instek. 3(1): Hal 81–90.
[12] Rosad, S., Yudhayana, A. & Fadlil, A. 2019. Jadwal Sholat Digital Menggunakan Metode Ephemeris Berdasarkan Titik Koordinat Smartphone. Information Technology Journal Research and Development. 3(2):Hal 30–43.
[13] Arifin, J., L.N Zulita, dan Hermansyah. 2016. Perancangan Murottal Otomatis Menggunakan Mikrokontroler Arduino Mega 2560. Jurnal Media Infotama. 12 (1): Hal 89-98.
[14] Darmawan, Sudjadi, Darjat. 2013. Rancang Bangun Jam Digital Waktu Shalat Berbasis Mikrokontroler AT89s52. Jurnal Transient, 2(2): Hal 268-274