STANDARISASI PROSES PRODUKSI DENGAN PENERAPAN SOP DAN ALAT PENGOLAH SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN MUTU KAKAO BUBUK SESUAI SNI DI DESA KAKAO BANJAROYA, KALIBAWANG, KULONPROGO

PRODUCTION PROCESS STANDARDIZATION WITH THE IMPLEMENTATION OF SOPS AND SIMPLE PROCESSING TOOLS TO IMPROVE THE QUALITY OF POWDER COCOA ACCORDING TO SNI IN KAKAO BANJAROYA VILLAGE, KALIBAWANG, KULONPROGO

  • Satria Bhirawa Anoraga Program Studi Pengembangan Produk Agroindustri, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada
  • Sri Wijanarti Program Studi Pengembangan Produk Agroindustri, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada
  • Ika Restu Revulaningtyas Program Studi Pengembangan Produk Agroindustri, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada
  • Fiametta Ayu Purwandari Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada

Abstract

Kelompok Tani Ngudi Rejeki mampu mengolah biji kakao kering menjadi kakao bubuk dan cocoa butter di tingkat rumah tangga. Namun ada beberapa permasalahan krusial terkait kualitas produk yang dihasilkan, yaitu peralatan yang tidak memadai danĀ  pelaksanaan proses produksi yang belum seragam karena tidak adanya Standard Operational Procedure (SOP). Akibatnya, kualitas kakao bubuk yang dihasilkan sangat bervariasi dan belum bisa memenuhi kualitas berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) Kakao Bubuk. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kelompok tani dalam mengoperasikan teknologi tepat guna berupa alat pengolahan bubuk kakao sederhana dengan berpedoman pada SOP yang telah dirancang, guna menghasilkan bubuk kakao berkualitas sesuai SNI No. 3747:2013. Metode pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini terdiri dari penyuluhan pengolahan sekunder biji kakao yang sesuai standar, pelatihan teknologi dan pengoperasian alat sederhana pengempa lemak kakao, serta sosialisasi mengenai karakteristik bubuk kakao yang sesuai dengan SNI. Dari pengabdian ini telah berhasil didiperoleh bubuk kakao yang lebih baik dengan ukuran partikel yang lebih halus antara 80-100 mesh dan kadar lemak kakao yang lebih rendah, dengan menerapkan SOP dalam menggunakan alat tepat guna yaitu mesin pengepres dan penepung.


Kata kunci: Kelompok tani, Alat pengempa, Lemak, Bubuk kakao, Minuman


ABSTRACT


Ngudi Rejeki farmer group has been able to process dry cocoa beans into cocoa powder and cocoa butter at the household level. However, there are some crucial problems faced related to the quality of the products, such as inadequate equipment and no Standard Operational Procedure (SOP) for the production process. Thus, the quality of powdered cocoa is varied and has not been able to meet the quality based on the Indonesian National Standard (SNI) for Cocoa Powder. This community service aims to improve the skills of farmer groups in operating appropriate technology as cocoa powder processing tool based on the SOPs that have been designed, in order to produce quality cocoa powder according to SNI No. 3747: 2013. The method of implementing the program consists of counseling on secondary processing of cocoa beans according to standards, training on technology and operation of a simple tool for pressing cocoa butter, and socialization on the characteristics of cocoa powder according to SNI. The result of this program are farmer group obtained better cocoa powder with a finer particle size between 80-100 mesh and lower cocoa butter content, by implementing SOPs in using appropriate tools.


Keywords: Farmer group, Pressing tool, Butter, Cocoa powder, Drink

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] Anonim. 2016. Kulon Progo dalam Angka 2016. Badan Pusat Statistik DIY. Yogyakarta. Diakses pada tanggal 12 Agustus 2019.
[2] Mulato, S., Widyotomo, S., dan Purwadaria, H.K. (2008). Kinerja Alat Kempa Hidrolik Sistem Terputus untuk Proses Ektraksi Lemak Kakao. Pelita Perkebunan, 24 (1), 62-79.
[3] Mulato, S., Widyotomo, S., dan Nuraini, H. (2004). Kinerja Alat Penghalus Pasta Cokelat Tipe Silinder Berputar. Pelita Perkebunan, 20: 37-53
[4] Anoraga, S.B., Wijanarti S., dan Sabarisman ,I. 2018. Pengaruh Suhu dan Waktu Pengepresan terhadap Mutu Organoleptik Bubu Kakao sebagai Bahan Baku Minuman Cokelat. Jurnal Cemara, Vol 15 No 2: 20-28.
[5] Anoraga, S.B., Wijanarti S., Sabarisman ,I., dan Sari, A.R. 2019. Optimasi Suhu dan Waktu Pengepresan dalam Pembuatan Bubuk Kakao pada Skala Kelompok Tani. Jurnal Pertanian dan Biosistem, Vol 7 No 1: 85-94.
[6] Mulato, S, S. Widyotomo, Misnawi, E. Suharyanto. 2005. Pengolahan Produk Primer dan Sekunder Kakao. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Jember.
[7] SNI. 2009. SNI 3747 tentang Kakao Bubuk. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta
[8] Erniati, Zakaria, F. R., dan Priosoeryanto, B. P. 2012. Efek Konsumsi Minuman Bubuk Kakao (Theobroma cacao L.) Bebas Lemak terhadap Sifat Antioksidatif Limfosit Subyek Perempuan. Jurnal Teknologi dan Industri pangan, 23 (1), 81-85.
[9] Y. Li et al. 2012. The effect of alkalization on the bioactive and flavor related components in commercial cocoa powder. Journal of Food Composition and Analysis. 25, 17-23.
[10] Anoraga S.B. et al. 2019. Effect of extraction time and pressing temperature on characteristic of cocoa powder quality. IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci. 355 012050
Published
2020-12-30
How to Cite
ANORAGA, Satria Bhirawa et al. STANDARISASI PROSES PRODUKSI DENGAN PENERAPAN SOP DAN ALAT PENGOLAH SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN MUTU KAKAO BUBUK SESUAI SNI DI DESA KAKAO BANJAROYA, KALIBAWANG, KULONPROGO. LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, [S.l.], v. 4, n. 2, p. 238-243, dec. 2020. ISSN 2655-951X. Available at: <http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/376>. Date accessed: 19 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.25077/logista.4.2.238-243.2020.
Section
Articles