IbDM PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM PENGEMBANGAN PRODUK “ATUN” SEBAGAI OLAHAN KHAS NAGARI LUBUK BESAR, KABUPATEN DHARMASRAYA
Abstract
Kabupaten Dharmasraya yang terdapat hampir disepanjang jalan lintas Sumatera belum dikenal makanan khasnya. Makanan yang biasa dijadikan oleh-oleh hanya keripik tempe. Di Nagari Lubuk Besar terdapat produk olahan khas yang biasa disajikan pada acara-acara adat dan pernikahan, yaitu Atun. Sebagian ibu-ibu dari masyarakat Nagari Lubuk Besar hanya mampu menjual produk ini sesekali pada ‘hari pasa’ (jadwal pasar tradisional), karena permasalahan umur simpan produk yang singkat yaitu 1-2 hari. Hal ini juga yang menjadi kendala Atun dijadikan sebagai oleh-oleh khas Kabupaten Dharmasraya. Teknologi pengemasan vakum adalah sistem pengemasan hampa udara sehingga memperpanjang umur simpan, sehingga produk akan lebih bertahan 2-3 kali lebih lama daripada produk yang yang disimpan dengan nonvakum.Selain itu, pembuatan produk Atun Instan dapat bertahan lebih lama dan menjadi inovasi agar Atun dapat dikonsumsi oleh konsumen yang lebih jauh. Tujuan dari kegiatan IbDM ini secara umum adalah meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kemandirian dan semangat berwirausaha bagi anggota kelompok Wanita “Lubuk Besar Bersinar” yang tergabung dalam Kelompok PKK Nagari Lubuk Besar dengan aplikasi teknologi. Dalam pengembangan produk atun ini dilakukan transfer teknologi dalam bentuk pelatihan teknologi pengemasan hampa dan penyimpanan, pembuatan atun instan, serta penyuluhan pemasaran dan manajemen bisnis Atun dalam mengembangkan produk Atun sebagai oleh-oleh khas Nagari Lubuk Kabupaten Dharmasraya.
Kata Kunci: Atun, Atun Instan, Pengemasan Vakum, Makanan Tradisional
ABSTRACT
Dharmasraya District, located almost along the trans-Sumatra road, is not yet known for its traditional food. Food that is used as gifts is only tempeh chips. At Lubuk Besar Village, a village of Dharmasraya, there are typically snack usually served at traditional events and weddings, namely Atun. Some woman from the community of Nagari Lubuk Besar are only able to occasionally sell this product on 'Pasa Day' (traditional market schedule) because of the short shelf life of the product, which is 1-2 days. It also became Atun's obstacle as a souvenir of the Dharmasraya District. Vacuum packaging technology is a packaging system without oxygen that extends shelf life so that products will last 2-3 times longer than non-vacuum stored products. Additionally, Instant Atun products' production can last longer and become an innovation so that more distant consumers can consume Atun. This IbDM program aims to increase knowledge, skills, independence, and an entrepreneurial spirit for members of the "Lubuk Besar Bersinar" Women group and the Lubuk Besar PKK Group with the application of technology. In developing Atun product, technology transfer is carried out in the form of training on vacuum packaging and storage technology, making instant Atun, and counseling on Atun's marketing and business management in developing Atun products as souvenirs from Dharmasraya District.ogy, making instant Atun, and counseling on Atun's marketing and business management in developing Atun products as souv
Keywords: Atun, Instan Atun, Vacuum Packaging, Traditional Food