EVALUASI KEGIATAN PENGENALAN TEKNIK BUDIDAYA BAWANG MERAH DI DESA BATU AMPAR KECAMATAN MERIGI KABUPATEN KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU
EVALUATION OF SHALLOT CULTIVATION INTRODUCTION IN BATU AMPAR VILLAGE, MERIGI DISTRICT, KEPAHIANG DISTRICT, BENGKULU PROVINCE
Abstract
Bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura strategis dan bernilai ekonomi tinggi. Ketersediaan bawang merah dipengaruhi oleh luas lahan budidaya dan kendala organisme pengganggu tanaman. Saat ini Kementerian Pertanian menetapkan perluasan daerah budidaya bawang merah di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya adalah Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Kepahiang di Provinsi Bengkulu. Petani membutuhkan informasi teknik budidaya yang tepat. Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk memperkenalkan teknik budidaya bawang merah dan kemudian dilanjutkan dengan melakukan evaluasi sehingga diperoleh persepsi petani tentang budidaya bawang merah yang diperkenalkan. Petani antusias mengikuti kegiatan penyuluhan serta pengamatan di lapangan, Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan bahwa sebagian besar petani memberikan persepsi yang baik terhadap teknologi budidaya bawang merah yang diperkenalkan.
Kata kunci: Bawang Merah, Pengenalan, Budidaya, Evaluasi
ABSTRACT
Shallots are one of the strategic horticultural commodities and have high economic value. The availability of shallots is influenced by the area of cultivated land and the constraints of plant-disturbing organisms. At present the Ministry of Agriculture is establishing expansion of shallot cultivation areas in various regions in Indonesia, one of which is Rejang Lebong Regency and Kepahiang Regency in Bengkulu Province. Farmers need information on proper cultivation techniques. This activity was carried out aiming to introduce the technique of shallot cultivation and then proceed with an evaluation to obtain farmers' perceptions about the cultivation of shallots that were introduced. Farmers were enthusiastic in participating in the extension activities as well as observations in the field. The results of the evaluation showed that most farmers gave a good perception of the shallot cultivation technology introduced.
Keywords: Shallot, Introducing, Farming, Evaluation