TEKNOLOGI BIOPORI: SOLUSI KAWASAN RAWAN GENANGAN DAN EDUWISATA DI DESA WISATA ALAM SUNGAI MESJID KOTA DUMAI

BIOPORI TECHNOLOGY: SOLUTION OF INUNDATION PRONE AREAS AND EDUTOURISM IN SUNGAI MESJID NATURE TOURISM VILLAGE DUMAI

  • Atria Martina Jurusan Biologi, FMIPA,Universitas Riau
  • Wahyu Lestari FMIPA Universitas Riau
  • Tetty Marta Linda FMIPA Universitas Riau
  • Ninik Nihayatul Wahibah FMIPA Universitas Riau
  • Vanda Julita Julita FMIPA Universitas Riau

Abstract

Desa Sungai Mesjid memiliki keindahan alam dan budaya Melayu yang masih terjaga. Pembentukan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Alam Sungai Mesjid membuat potensi Desa sebagai desa ekowisata mulai dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Peningkatan pembangunan di Dumai membuat berkurangnya daerah resapan air serta penanggulangan sampah yang kurang baik turut memberi dampak tergenangnya beberapa daerah di Desa ini. Masyarakat berkeinginan mewujudkan desa yang hijau minim dari sampah dan genangan air jika hujan namun terkendala dengan pengetahuan dan biaya. Edukasi dan pemberdayaan masyarakat dengan pembuatan biopori sebagai resapan air dan penghasil kompos akan dapat mengurangi genangan air hujan dan mengatasi sampah organik. Metode penerapan kegiatan berupa presentasi, diskusi kelompok, praktek pembuatan lubang biopori, pemberian peralatan serta monitoring keberlanjutan pasca kegiatan. Selama kegiatan pelatihan terlihat adanya motivasi dan kesadaran masyarakat akan manfaat biopori. Pembuatan biopori tetap berlanjut pasca kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat secara mandiri dan menjadikan teknologi pembuatan biopori sebagai salah satu paket eduwisata Desa Alam Sungai Masjid, sebagai upaya edukasi kepada masyarakat luas dan daya tarik wisata.


Kata kunci: biopori, desa wisata, eduwisata, genangan, kompos


Abstract


Sungai Mesjid has wonderful scenery and Malay culture that are still preserved. The development of the Alam Sungai Mesjid Tourism Awareness Community (POKDARWIS) made the potential of the village as an ecotourism in order to improve the community’s economy during the Covid-19 pandemic. The increase in recent development in Dumai has reduced water catchment areas and poor waste management, and also impacted the inundation of several areas in this village. The community wants to create a green village where is minimal from garbage and puddles when rain falls, but it is constrained by knowledge and costs. Education and empowerment of society by making biopore as a water catchment and producing compost will be able to reduce rainwater puddles and overcome organic waste. The method of implementing the activity is a presentation, group discussion, practice of making biopore holes, provision of equipment and post-activity monitoring of sustainability. During the training activities, it was seen there were motivation and public awareness of benefits biopore. The development of biopore continues after the activities carried out by the community independently and makes biopore technology as one of the edutourism packages of Alam Sungai Masjid Village, as an educational effort to wider community and tourist attraction.


Keywords: biopore, tourism village, edutourism, puddle, compost

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] OKEZONE. 2021. Turis Asing ke Riau Tembus 5.100 Orang, Dominan dari Malaysia&Singapura. https://travel.okezone.com/read/2021/03/1 4/406/2377666/turis-asing-ke-riau-tembus- 5-100-orang-dominan-dari-malaysia- singapura. Retrieved 15 Maret 2021
[2] Adnyana N.G.W. I.K Ginantra , I.A Astarini. 2020. Potensi Pengembangan Ekowisata di Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Bali. SIMBIOSIS VIII (2): 72-82
[3] Apriliyanti A, F. Randelli. 2020. Implementation of Community-Based Ecotourism through Waste Management: The Study Case of Sukunan Tourism Village, Yogyakarta, Indonesia. GamaJTS, 3 (1):43-55
[4] Damanhuri E., T. Padmi. 2016. Integrated Waste Management. Environment Engineering Major of Bandung Institute of Technology. Bandung
[5] Ruslinda Y., R. Aziz, L.S. Arum, N. Sari. 2021. The Effect of Activator Addition to the Compost with Biopore Infiltration Hole (BIH) Method. Jurnal Ilmu Lingkungan. 19(1):53-59
[6] Tim Biopori. 2017. BIOPORI. Teknologi Tepat Guna Ramah Lingkungan. Biopori TM. www.Biopori.com. Retrieved 3 Maret 2022
[7] Ichsan, I., Z.S Hulalata,. 2018. Analisa Penerapan Resapan Biopori Pada Kawasan Rawan Banjir Di Kecamatan Telaga Biru. Gorontalo Journal of Infrastructure and Science Engineering, 1(1), 33. https://doi.org/10.32662/gojise.vi1.139
[8] Yohana C., D. Griandini, S.Muzambeq. 2017. Penerapan Pembuatan Teknik Lubang Pembuatan Teknik Lubang Biopori Resapan Sebagai Upaya Pengendali Banjir. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani. 1(2):196-308. https://doi.org/10.21009/JPMM.001.2.10
[9] Juliandari M., A. Nirmala, E. Yuniarti. 2013. Efektivitas Lubang Resapan Biopori Terhadap Laju Resapan (Infiltrasi). Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah.1 (1): 1-10
Published
2023-06-30
How to Cite
MARTINA, Atria et al. TEKNOLOGI BIOPORI: SOLUSI KAWASAN RAWAN GENANGAN DAN EDUWISATA DI DESA WISATA ALAM SUNGAI MESJID KOTA DUMAI. LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, [S.l.], v. 7, n. 1, p. 21-25, june 2023. ISSN 2655-951X. Available at: <http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1230>. Date accessed: 30 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.25077/logista.7.1.21-25.2023.
Section
Articles