OPTIMALISASI KADER POSYANDU ASTER DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI RW 02 KELURAHAN REJOSARI KECAMATAN TENAYAN RAYA KOTA PEKANBARU

OPTIMIZATION OF KADER POSYANDU ASTER IN STUNTING PREVENTION RW 02, REJOSARI URBAN VILLAGE, TENAYAN RAYA DISTRICT, PEKANBARU CITY

  • Rizka Febtrina Program Studi Profesi Ners, STIKes Payung Negeri Pekanbaru
  • Gita Adelia Program Studi S1 Keperawatan, STIKes Payung Negeri Pekanbaru
  • Mariska Dita Pratiwi Program Studi Kesehatan Masyarakat, STIKes Payung Negeri Pekanbaru
  • Helsa Muthia Angesti Program Studi S1 Keperawatan, STIKes Payung Negeri Pekanbaru
  • Dewi Marsela Program Studi S1 Keperawatan, STIKes Payung Negeri Pekanbaru
  • Adeliana Adeliana Program Studi S1 Keperawatan, STIKes Payung Negeri Pekanbaru
  • Adila Amelia Putri Program Studi S1 Keperawatan, STIKes Payung Negeri Pekanbaru
  • Paquita Jafier Herrin Program Studi S1 Kebidanan dan Profesi Bidan, STIKes Payung Negeri Pekanbaru
  • Chintia Anisa Rahmadhani Program Studi S1 Keperawatan, STIKes Payung Negeri Pekanbaru

Abstract

Latar Belakang: World Health Organization (WHO) telah mengusulkan target global  penurunan kejadian stunting pada Balita sebesar 40% pada tahun 2025, Namun Angka kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru tahun 2022 terus mengalami peningkatan. Tujuan: Melakukan pengabdian masyarakat berupa optimalisasi pencegahan stunting pada Kader Posyandu di RW 02 Kelurahan Rejosari Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Metode: Melakukan FGD dengan Kader Posyandu Aster di RW 02 Kelurahan Rejosari Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Desember 2022. Hasil: FGD didapatkan masih ditemukan balita stunting di Posyandu Aster dan dilakukan langkah pencegahan berupa pemberian edukasi pada kader dan pembuatan mading stunting di Posyandu Aster.


Kata kunci: stunting, edukasi, kader


ABSTRACT


Background: By 2025, the World Health Organization (WHO) wants to see a 40% decrease in the prevalence of stunting in children under five. However, in 2022, there were more stunting incidents at the Rejosari Health Center's working region in Pekanbaru City. Optimizing stunting prevention for Posyandu Cadres in RW 02 Rejosari Village, Tenayan Raya District, Pekanbaru City, Riau Province is the purpose of this act of community service. Using FGDs with Aster Posyandu Cadres in Tenayan Raya District, RW 02, Rejosari Village, Pekanbaru City, Riau Province. This action took place in December 2022. Results: FGD revealed that stunting toddlers were still present at Aster Posyandu; hence, preventive interventions such as education were implemented.


Keywords: stunting, education, cadres

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] Badan Pusat Statistik (2019) ‘Profil Statistis Kesehatan 2019’, Profil statistik kesehatan.
[2] Sudikno et al. (2019) ‘Laporan Akhir Penelitian Status Gizi Balita Tahun 2019’, Kemenkes RI, pp. 1–150. Available at: https://cegahstunting.id/unduhan/publikasi-data/.
[3] Ismainar, H., Marlina, H. and Triana, A. (2022) ‘Cegah Stunting Melalui Edukasi Kesehatan Di Masa Kehamilan Di Kelurahan Rejosari Kota Pekanbaru’, Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas, 2(2), pp. 81–88. doi: 10.25311/jpkk.vol2.iss2.1283.
[4] Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2021) Buku Saku: Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun 2021, Buana Ilmu. doi: 10.36805/bi.v2i1.301.
[5] Hindratni, F. et al. (2021) ‘Optimalisasi Peran Posyandu dalam Pencegahan Stunting di Desa Rimbo Panjang Wilayah Kerja Puskesmas Tambang Kecamtan Tambang Kabupaten Kampar’, Jurnal Mitra Masyarakat (JMM), 02(02), pp. 40–48.
[6] Permanasari, Y. et al. (2020) ‘Tantangan Implementasi Konvergensi pada Program Pencegahan Stunting di Kabupaten Prioritas’, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 30(4), pp. 315–328. doi: 10.22435/mpk.v30i4.3586.
[7] Manggala, T., Suminar, J. R. and Hafiar, H. (2021) ‘Faktor-Faktor Keberhasilan Program Promosi Kesehatan “Gempur Stunting” Dalam Penanganan Stunting di Puskesmas Rancakalong Sumedang’, CoverAge: Journal of Strategic Communication, 11(2), pp. 91–102. doi: 10.35814/coverage.v11i2.2016.
[8] Gladys Apriluana and Sandra Fikawati (2017) ‘Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita’, Jurnal Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masarakat, Vol. 28 No, pp. 247–256.
[9] Oktarina, Z. and Sudiarti, T. (2014) ‘Faktor Risiko Stunting Pada Balita (24—59 Bulan) Di Sumatera’, Jurnal Gizi dan Pangan, 8(3), p. 177. doi: 10.25182/jgp.2013.8.3.177-180.
[10] Amelia, F. (2020) ‘Hubungan Pekerjaan Ibu, Jenis Kelamin, dan Pemberian Asi Eklusif Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita 6-59 Bulan di Bangka Selatan’, Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes Ri Pangkalpinang, 8(1), p. 1. doi: 10.32922/jkp.v8i1.92.
[11] Angelina, C., Agung Aji Perdana and Humairoh (2018) ‘Faktor Kejadian Stunting Balita Berusia 6-23 Bulan Di Provinsi Lampung’, 7(3), pp. 31–38.
[12] Nuzula, F., Oktaviana, M. N. and Yunita, R. D. Y. (2021) ‘Pendidikan Kesehatan terhadap Kader tentang Intervensi Gizi Spesifik dalam Pencegahan Stunting’, The Indonesian Journal of Health Science, 12(2), pp. 209–215. doi: 10.32528/ijhs.v12i2.4877.
[13] Ernawati, A. (2022) ‘Media Promosi Kesehatan Untuk Meningkatkan Pengetahuan Ibu Tentang Stunting Health Promotion Media to Increase Mother ’ s Knowledge about Stunting’, 18(2), pp. 139–152.
Published
2023-06-30
How to Cite
FEBTRINA, Rizka et al. OPTIMALISASI KADER POSYANDU ASTER DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI RW 02 KELURAHAN REJOSARI KECAMATAN TENAYAN RAYA KOTA PEKANBARU. LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, [S.l.], v. 7, n. 1, p. 16-20, june 2023. ISSN 2655-951X. Available at: <http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1218>. Date accessed: 30 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.25077/logista.7.1.16-20.2023.
Section
Articles