EDUKASI PENCEGAHAN STUNTING DENGAN PENDEKATAN TERAPI KOMPLEMENTER

STUNTING PREVENTION EDUCATION WITH COMPLEMENTARY THERAPEUTIC APPROACH

  • Asmariyah Asmariyah Prodi D3 Kebidanan, Fakultas MIPA, Universitas Bengkulu
  • Novianti Novianti Prodi D3 Kebidanan, Fakultas MIPA, Universitas Bengkulu
  • Suriyati Suriyati Prodi D3 Kebidanan, Fakultas MIPA, Universitas Bengkulu

Abstract

Latar Belakang: Stunting adalah masalah yang sering ditemui pada bayi dan balita serta dapat mengakibatkan peningkatan morbiditas dan mortalitas. Pencegahan dan penanggulangan stunting dapat dilakukan dengan terapi komplementer dengan pijat bayi untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, memberikan efek lapar sehingga frekuensi menyusu lebih sering, penyerapan sari makanan akan lebih baik dan meningkatkan berat badan lebih pesat. Tujuan Kegiatan: Mengetahui pengetahuan terkait pijat bayi, mengenalkan pijat bayi dalam upaya pencegahan stunting. Metode Kegiatan: Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap persiapan meliputi, studi pendahuluan,  persiapan alat dan bahan, serta koordinasi dengan pihak terkait. Tahap pelaksanaan penyuluhan secara langsung dengan menggunakan media PPT, melakukan demonstrasi cara pijat bayi dan redemonstrasi pijat bayi oleh peserta serta memberikan booklet pijat bayi yang sudah mendapatkan HKI. Tahap Evaluasi dilaksanakan dengan mengevaluasi pengetahuan dan keterampilan peserta tentang pijat bayi. Hasil: Kegiatan diikuti oleh 20 peserta, hasil pretest tentang pijat bayi peserta adalah cukup (65%) dan nilai  posttest setelah pemberian materi dan demonstrasi pijat bayi, adalah  baik (90%). Kesimpulan: Edukasi stunting dengan terapi komplementer dapat meningkatkan pengetahuan ibu baik kognitif maupun psikomotor dan terapi komplementer Pijat bayi direkomendasikan untuk menstimulasi pertumbuhan anak.


Kata kunci: stunting, pijat bayi


ABSTRACT


Background: Stunting is a problem that is often encountered in infants and toddlers and can lead to increased morbidity and mortality. Prevention and control of stunting can be done with complementary therapy with baby massage to stimulate growth and development, give the effect of hunger so that the frequency of breastfeeding is more frequent, absorption of food essence will be better and increase body weight more rapidly. Activity Objectives: Knowing knowledge related to baby massage, introducing baby massage in an effort to prevent stunting. Activity Method: The implementation of the activity is carried out in three stages, namely preparation, implementation, and evaluation. The preparation phase includes preliminary studies, preparation of tools and materials, and coordination with related parties. The stage of implementing direct counseling using PPT media, conducting demonstrations on how to baby massage and redemonstrating baby massage by participants and providing baby massage booklets that have obtained IPR. The evaluation phase was carried out by evaluating the knowledge and skills of participants about infant massage. Results: The activity was attended by 20 participants, the pretest result of participants' baby massage was sufficient (65%) and the posttest score after giving the material and demonstration of baby massage was good (90%). Conclusion: Stunting education with complementary therapies can increase mother's knowledge both cognitive and psychomotor and complementary therapy Infant massage is recommended to stimulate child growth.


Keywords: stunting, baby massage

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] Prendergast AJ, Humphrey JH. The stunting syndrome in developing countries. Paediatr Int Child Health. 2014 Nov;34(4):250-65. doi: 10.1179/2046905514Y.0000000158. Epub 2014 Oct 13. PMID: 25310000; PMCID: PMC4232245.
[2] McDonald CM, Olofin I, Flaxman S, Fawzi WW, Spiegelman D, Caulfield LE, Black RE, Ezzati M, Danaei G; Nutrition Impact Model Study. The effect of multiple anthropometric deficits on child mortality: meta-analysis of individual data in 10 prospective studies from developing countries. Am J Clin Nutr. 2013 Apr;97(4):896-901. doi: 10.3945/ajcn.112.047639. Epub 2013 Feb 20. PMID: 23426036.
[3] Riksani. Cara Mudah dan aman pijat bayi. PT. Dunia Sehat;2014
[4] Notoatmodjo, S. . Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi). Jakarta : PT. Rineka Cipta;2005
[5] Mubarak, W. I. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar
Mengajar Dalam Pendidikan. Graha Ilmu : Yogyakarta;2017
[6] Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta 2007
[7] Gita Julisia, Setyo Retno Wulandari. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pijat Bayi 0-3 Tahun Di Dusun Pandes 2 Wonokromo Pleret Bantul. PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol. 8 No. 2: DESEMBER 2018
[8] Sahnawi Marsaoly. Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Perilaku Pijat Bayi Di Posyandu Kelurahan Maliaro Kota Ternate Tengah. PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 2: DESEMBER 2018
[9] de Onis, M., and Branca, F. (2016) Childhood stunting: a global perspective. Maternal & Child Nutrition, 12: 12– 26. doi: 10.1111/mcn.12231.
[10] Georgieff, Michael. (2007). Nutrition and the developing brain: Nutrient priorities and measurement. The American journal of clinical nutrition. 85. 614S-620S. 10.1093/ajcn/85.2.614S.
[11] Ahmad Bayu Alfarizi, Ertati Suarni. Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Anak Usia 3-4 Tahun pada 21 Posyandu di Kota Palembang. Syifa’MEDIKA, Vol.6 (No.1), September 2015
Published
2022-12-30
How to Cite
ASMARIYAH, Asmariyah; NOVIANTI, Novianti; SURIYATI, Suriyati. EDUKASI PENCEGAHAN STUNTING DENGAN PENDEKATAN TERAPI KOMPLEMENTER. LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, [S.l.], v. 6, n. 2, p. 64-70, dec. 2022. ISSN 2655-951X. Available at: <http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/1148>. Date accessed: 20 may 2024. doi: https://doi.org/10.25077/logista.6.2.64-70.2022.
Section
Articles