EDUKASI EKOWISATA MELALUI PENANAMAN MANGROVE BERSAMA MASYARAKAT DI KAWASAN NAGARI SUNGAI PINANG KABUPATEN PESISIR SELATAN
ECOTOURISM EDUCATION THROUGH PLANTING MANGROVE WITH PUBLIC IN THE NAGARI SUNGAI PINANG AREA, PESIR SELATAN DISTRIC
Abstract
Wilayah hutan mangrove di Pesisir Selatan mencapai ±896,73 ha. Merupakan hutan mangrove urutan ke tiga terluas di Sumatera Barat yang dapat dikembangkan sebagai daerah eowisata.(Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pesisir Selatan, 2019), menjadi strategi Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan untuk dijadikan kawasan Pusat Wisata edukasi dibidang konservasi perairan pembudidayaan tanaman mangrove. Yang menjadi permasalahan dalam ha ini adalah tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat terhadap tanaman mangrove yang sangat terbatas. Berdasarkan hasil stigma motivasi belajar yang rendah membuat perkembangan literasi keilmuan magrove di Nagari Sungai Pinang perlu di bimbing. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah Menciptakan masyarakat yang cinta lingkungan serta sadar akan pentingnya membudidayakan tanaman mangrove serta menjadikan ekowisata mangrove sebagai wisata edukasi bagi wisatawan yang berkunjung ke Nagari Sungai Pinang. Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini adalah memberikan pengetahuan tentang wilayah pesisir hutan mangrove serta manfaat dan pengaruh terhadap ekonomi masyarakat pesisir. Pemberian edukasi berupa pengetahuan cara pembibitan dan penanaman pohon mangrove di kawasan pantai Nagari Sungai Pinang dengan masyarakat. Hasil dalam kegiatan ini adalah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan pemanfatan Sumber daya hutan mangrove, dan memberikan kontribusi yang baik bagi lingkungan pesisir, kedepannya kegiatan ini untuk melestarikan habitat pohon Mangrove yang dapat dimanfaatkan sebagai ekowisata edukasi berkelanjutan bahari Nagari Sungai Pinang Kabupaten Pesisir Selatan.
ABSTRACT
The mangrove forest area in Pesisir Selatan reaches ±896.73 ha. It is the third largest mangrove forest in West Sumatra which can be developed as an ecotourism area. (South Pesisir Regency Environmental Service, 2019), is the strategy of the Provincial Government and the South Pesisir Regency Government to become an educational tourism center area in the field of water conservation and cultivation of mangrove plants. The problem in this case is the very limited level of education and knowledge of the community regarding mangrove plants. Based on the results of the stigma of low learning motivation, the development of scientific literacy in mangroves in Nagari Sungai Pinang needs to be guided. The aim of this community service is to create a society that loves the environment and is aware of the importance of cultivating mangrove plants and makes mangrove ecotourism an educational tourism for tourists visiting Nagari Sungai Pinang. The method used in this service activity is to provide knowledge about coastal mangrove forest areas and the benefits and influence on the economy of coastal communities. Providing education in the form of knowledge on how to seed and plant mangrove trees in the Nagari Sungai Pinang coastal area with the community. The results of this activity are to improve community welfare by utilizing mangrove forest resources, and making a good contribution to the coastal environment. In the future, this activity will preserve the habitat of mangrove trees which can be used as marine sustainable educational ecotourism in Nagari Sungai Pinang, Pesisir Selatan Regency.
Downloads
References
2. Diego R. Toubes and Noelia Araújo, (2022). Vila, ‘A Review Research on Tourism in the Green Economy’, Economies, 10.6 hal.4.
3. Global Green Growth Institute, (2015).‘Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Hijau Untuk Indonesia Yang Sejahtera’, Global Green Growth Institute.
4. Dandy E Prasetiyo, Firman Zulfikar, (2016), Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove Di Pulau Untung Jawa Kepulauan Seribu : Studi Konservasi Berbasis Green Economy’, Omni-Akuatika, 12.1
5. Mukhlisi Mukhlisi, (2018). Potensi Pengembangan Ekowisata Mangrove Di Kampung Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau (Potential Development Of Mangrove Ecotourism In Tanjung Batu Village, Derawan Island District, Berau Regency)’, Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 24.1, 23.
6. Suparno Abdullah Munzir, and Desy Aryanti, (2019). ‘Pemetaan Partisipatif Potensi Wisata, Di Nagari Sungai Pinang, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat’, Jurnal Vokasi, 3.2, 66
7. David Hidayat, (2023). Kisah David Hidayat Hidupkan Semangat Konservasi Di Pesisir Selatan,
8. Mega Lugina, Indartik, and Mirna Aulia Pribadi, (2019). ‘Valuasi Ekonomi Ekosistem Mangrove Dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Rumah Tangga’, Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan, Dan Perubahan Iklim Jl. Gunung Batu No. 5, Bogor 16118, Indonesia, 16.3, 197–210.
9. Noer, Z, (2023). Fakultas Pertanian Universitas Medan Area.Prodi Agrobisnis https://agribisnis.uma.ac.id/2023/01/03/cara -penanaman-pohon-mangrove